Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jerman menyatakan penghentian sementara semua izin ekspor peralatan militer ke Israel yang berpotensi digunakan dalam operasi militer di Jalur Gaza.
Keputusan ini diumumkan langsung oleh Kanselir Friedrich Merz pada Jumat (9/8/2025), sebagai respons atas rencana Israel untuk memperluas kendali militer di Gaza City.
Dalam pernyataannya, Merz menegaskan bahwa prioritas utama Jerman saat ini adalah pembebasan para sandera Israel dan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
"Pembebasan para sandera Israel dan negosiasi menuju gencatan senjata adalah prioritas utama kami," ujar Merz dalam pernyataan tertulis yang disampaikan kepada publik, dikutip dari AFP.
Dia juga menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap penderitaan warga sipil di Jalur Gaza yang hingga kini masih menghadapi krisis kemanusiaan akibat konflik bersenjata yang terus berlanjut.
"Penderitaan warga sipil di Gaza menjadi perhatian serius kami," ucap Merz.
Sebelumnya, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat mengumumkan bahwa rencana untuk menguasai Kota Gaza telah disetujui oleh kabinet keamanan negaranya. Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi untuk "mengalahkan" kelompok Hamas yang menguasai wilayah tersebut.
"Militer Israel akan mengambil alih kendali atas Gaza City sambil mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di luar zona tempur," demikian pernyataan resmi dari kantor Netanyahu.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemimpin Hamas Tewas Diserang Rudal Israel Saat Lagi Shalat