
PARA pemimpin Uni Eropa, kecuali Hungaria, mengeluarkan pernyataan bersama menegaskan dukungan penuh bagi kebebasan Ukraina menentukan masa depannya. Pernyataan ini disampaikan menjelang pertemuan virtual dengan Presiden AS Donald Trump, yang akan membahas strategi Washington sebelum pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, Jumat mendatang.
UE menegaskan negosiasi damai hanya bisa dilakukan jika ada gencatan senjata atau pengurangan serangan, dengan jaminan keamanan yang melindungi kepentingan vital Ukraina dan Eropa. Kepala kebijakan luar negeri UE, Kaja Kallas, bahkan mengusulkan agar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky hadir di pertemuan Alaska.
Trump menggambarkan pertemuannya dengan Putin sebagai ajang “menakar sikap” dan tidak menjanjikan kesepakatan. Namun, Eropa khawatir Trump tergoda untuk menyepakati deklarasi bersama yang menguntungkan Moskow sebelum Ukraina dilibatkan secara penuh.
Zelensky menolak rencana penarikan pasukan Ukraina dari Donbas. Zelensky menyebut pertemuan di Alaska sebagai “kemenangan” bagi Putin, karena dilakukan di wilayah AS dan berpotensi melonggarkan sanksi.
Di sisi lain, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán, sekutu lama Putin, mengecam pernyataan UE dan menyarankan agar Eropa menggelar KTT sendiri dengan Rusia.
Eropa Harap Trump Konsisten
Sementara itu, Ukraina menuduh Rusia tengah mempersiapkan serangan baru di Donetsk utara. Eropa berharap Trump tetap konsisten setelah sebelumnya menunjukkan ketidaksabaran pada Putin yang enggan menyepakati gencatan senjata 30 hari, bahkan sempat membuka kembali kerja sama intelijen dengan Ukraina dan mengancam sanksi sekunder bagi negara yang membeli minyak Rusia.
Meski Trump menyatakan siap menyampaikan hasil pembicaraan kepada UE, NATO, dan Zelensky, ia juga menegaskan tidak melihat kemungkinan Ukraina mendapatkan kembali wilayah yang telah dikuasai Rusia. (The Guardian/Z-2)