
PETENIS putri Indonesia Janice Tjen terhenti di putaran kedua Amerika Serikat (AS) Terbuka usai dikalahkan petenis Inggris Emma Raducanu di Stadion Louis Amstrong, USTA Billie Jean King National Tennis Center, New York, AS, Rabu (27/8) malam WIB.
Janice tidak mampu menghentikan tren positif yang sedang dibawa Raducanu ketika kandas dengan skor akhir 2-6 dan 1-6.
Tumbuh mengidolakan Ashleigh Barty, Janice tampil dengan forehand kuat yang cukup mengintimidasi sang juara AS Terbuka 2021 tersebut ketika petenis kelahiran Jakarta itu mengambil gim keempat.
Dengan slice backhand khas Barty, Janice berhasil merebut gim keenam untuk berusaha mengejar ketertinggalan saat kedudukan menjadi 2-4.
Namun, Raducanu kembali pada momentum yang telah ia bangun untuk mengamankan set pertama.
Raducanu, yang merupakan petenis peringkat 36 dunia, dengan cepat memenangi lima gim pada set kedua. Janice yang berada di peringkat 149 dunia berupaya untuk menghadang Raducanu dengan mencuri gim keenam.
Namun, usahanya tak dapat berlangsung lama ketika Raducanu menutup pertandingan selama 60 menit dengan kemenangan.
Hasil tersebut mengakhiri perjalanan debut Janice di turnamen Grand Slam yang dimulai dari babak kualifikasi, sekaligus mimpi bak Cinderella
Story yang dimiliki Raducanu ketika meraih gelar AS Terbuka sebagai petenis kualifikasi.
Dalam konferensi pers usai pertandingan putaran pertama AS Terbuka, Senin (25/8) WIB, Janice menyebut Raducanu sebagai sosok yang menginspirasi dirinya.
Saat Raducanu ditanya mengenai hal itu seusai pertandingan, ia merasa senang dapat menginspirasi orang lain. Petenis berusia 22 tahun itu juga memuji permainan tenis Janice yang ia sebut 'berbahaya.'
Raducanu juga berharap Janice dapat melanjutkan performanya yang luar biasa selama beberapa pekan ke belakang, dan mengambil positif pengalaman selama sepekan di AS Tebruka untuk menjadi lebih percaya diri ke depannya.
Janice mencatatkan sejarah dengan menembus babak utama AS Terbuka 2025, sekaligus mengakhiri penantian panjang Indonesia akan kehadiran petenis tunggal putri di Grand Slam, setelah terakhir kali diwakili Angelique Widjaja di AS Terbuka 2004.
Janice lolos ke babak kualifikasi AS Terbuka 2025 setelah masuk di peringkat Top 200 WTA.
Kesuksesan itu dia raih berkat performa apiknya hingga dinobatkan sebagai ITF Player of the Month selama dua bulan berturut-turut pada Mei dan Juni, termasuk kemenangan 42 set tidak terkalahkan. (Ant/Z-1)