Kepala Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi menanggapi pernyataan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah soal Program 3 Juta Rumah tidak mencapai target tahun ini. Fahri bahkan menyebut kinerja kementeriannya masih nol.
Menurut Hasan, sejauh ini program tersebut sudah berjalan dengan baik. Dari target 3 juta rumah, sudah ada 200 ribu hunian yang siap pakai.
"Saya belum baca pernyataan Bang Fahri, tapi 3 Juta Rumah itu program prioritas Presiden Prabowo. Jadi harus akurat. Kalau data-data Kementerian Perumahan sudah lebih dari 200.000 yang sudah akad untuk dijadikan rumah. Jadi saya rasa progresnya bagus,” kata dia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/8).
Sebelumnya, Fahri Hamzah memang sempat mengakui target program 3 juta rumah baru dapat dicapai secara optimal tahun depan. Alasannya karena anggaran Kementerian PKP saat ini adalah disahkan di era Presiden Jokowi.
Ia juga menjelaskan alasan mengapa program 3 Juta Rumah baru dapat dicapai secara optimal tahun depan. Hal ini karena program 3 juta rumah secara keseluruhan baru akan dibahas dan disampaikan dalam Nota Keuangan APBN 2026.
Fahri mengimbau pemda untuk mempersiapkan sistem perumahan di daerah masing-masing dalam rangka penyerapan program 3 juta rumah secara optimal di APBN 2026. Dia juga meminta maaf kinerja PKP masih nol karena terlalu banyak urus CSR.
“Kita nampak sibuk ngurus CSR, ngurus macam-macam, padahal itu bukan KPI kita. Termasuk tadi yang ditanyakan (soal rumah subsidi 200 ribu unit) bukan KPI kita, itu kan (KPI) Tapera, institusi di luar kita, seharusnya kita fokus kepada apa yang seharusnya kita kerjakan sendiri sebagai KPI kita,” kata Fahri di Kantor Kemenko IPK, Jakarta Pusat, Rabu (13/8).
Sementara Ara sebelumnya menjelaskan target 3 juta rumah merupakan hal yang bisa dicapai dengan beberapa program seperti renovasi rumah melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi.
Untuk FLPP, sebelumnya Kementerian PKP juga sudah mengungkap capaian per 5 Agustus 2025 yang sudah mencapai 149.368. Angka ini meningkat cukup tajam dari realisasi per 16 Juli lalu yang mencapai 129.773 unit.
Selain itu, pada tahun ini kuota FLPP juga ditingkatkan dari 220 ribu unit menjadi 350 ribu unit. Dengan begitu, anggaran yang dikucurkan pemerintah juga turut naik menjadi Rp 35,2 triliun tahun ini.