Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel menjadi peringatan bagi para jajaran Kabinet Merah Putih lainnya.
Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo tidak serta merta memanggil langsung seluruh jajaran kabinet usai Noel tejaring OTT KPK.
"[Prabowo langsung kumpulkan kabinet] Ndak, ndak. Masing-masing bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Bahwa ada satu kejadian itu menjadi warning untuk kita semua, iya. Tapi bukan berarti setelah itu langsung akan ada semua dipanggil," ucap Prasetyo dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (21/8).
Prasetyo pun prihatin atas kejadian yang melibatkan Ketua Umum Relawan Prabowo Mania itu.
"Tentu kami mewakili pemerintah tentu menyampaikan keprihataninan salah satu anggota kabinet merah putih diinfokan menjadi salah satu yang kena operasi tersebut," katanya.
Prasetyo pun kembali mengingatkan pesan dari Presiden Prabowo yang meminta agar anggota kabinet berhati-hati dan tidak menyalahgunakan amanat.
"Semangat kita adalah semangat untuk tidak menyalahgunakan amanah yang diberi ke kita semua. Oleh karena itu, kita menyatakan keprihatinan yang mendalam," pungkas dia.
Immanuel Ebenezer dan 10 orang lainnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT). Penangkapan terhadap Noel dilakukan pada Rabu malam (20/8).
"Lokasi di wilayah Jakarta," kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan, Kamis (21/8).
KPK menyebut bahwa penangkapan ini terkait perkara dugaan pemerasan terhadap beberapa perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3.