REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Dr. Ahmad Afif, M.EI, Wasek Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI
Dalam konsep bernegara, peluang perdamaian akan dapat terwujud jika diimbangi dengan perwujudan ukhuwah (persaudaraan). Konsep tersebut merupakan local wisdom yang diperuntukkan untuk bangsa dari lokus agama.
Islam memandang persaudaraan adalah final; walaupun dipastikan terjadi perbedaan dalam ruang fisik maupun mental. Tidak menutup kemungkinan, ruang fisik termasuk ras, suku, agama, etnis, bahasa dan lain sebagainya. Di samping itu, mental akan teruji jikalau dapat menerima perbedaan dengan mengesampingkan ego sentris semata untuk memantapkan pendapat pribadi ataupun golongan.
Trust Issue Terhadap DPR
Kini, Indonesia tengah dilanda krisis persaudaraan dikarenakan trust issue terhadap kebijakan pemerintah serta etika komunikasi kepada rakyat. Setidaknya, tuntutan demo tanggal 25 Agustus 2025 dipicu trust issue terhadap kebijakan pemerintah.
Sebenarnya, pernyataan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla pada Jumat (29/08/2025) tentang fenomena trust issue pejabat di Indonesia dikarenakan pola komunikasi kepada rakyat. “Ini menjadi pelajaran yang besar. Para pejabat, anggota DPR, untuk menahan diri. Jangan asal bicara yang bisa menghina dan menyakiti hati masyarakat," kata JK.
Flexing yang membabi buta seakan menjadi bumbu penyedap sop buntut agar semakin asoi rasanya. Budaya pamer di tengah isu ekonomi yang semakin sulit menambah amarah rakyat tidak terbendung.
Di samping itu, tunjangan dan kenaikan gaji anggota dewan kali ini menjadikan demo akbar terjadi. Lanjut lagi di tanggal 29 Agustus 2025, kembali lagi massa aksi demo rakyat terjadi.
Para pengemudi ojol semakin ramai berkumpul di Mako Brimob Kwitang. Aksi demonstrasi pun tidak lagi menyasar Gedung DPR. Di Jakarta ada dua konsentrasi massa, yakni Polda Metro Jaya dan Mako Brimob Kwitang. Demo tersebut disulut oleh tragedi nahas atas terlindasnya driver ojol ketika demo di hari kamis (28/08/2025).
Affan Kurniawan (18 Juli 2004 – 28 Agustus 2025) adalah seorang pengemudi ojek online asal Indonesia. Dia meninggal dunia setelah ditabrak dan dilindas kendaraan taktis milik Satuan Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah Metro Jaya pada saat unjuk rasa di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat pada 28 Agustus 2025. Peristiwa ini memicu unjuk rasa yang lebih besar di berbagai tempat di Indonesia, sekaligus mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat.
Sampai 30 Agustus 2025 malam, situasi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, masih berlangsung tegang. Hingga pukul 21.10 WIB, massa aksi masih bertahan di gerbang utama kompleks parlemen. Ketegangan meningkat setelah terjadi aksi saling tarik ulur antara peserta aksi dan aparat kepolisian.
Belum lagi aksi vandalisme rakyat dikarenakan etika anggota dewan –Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio—yang telah menciderai hati rakyat lewat unggahan sosial media. Rumah mereka dijarah oleh aliansia organik rakyat ; tanpa ada korlap. (Baca di sini: Siapa Penjarah Rumah Sahroni, Eko, dan Menkeu? Ini Kata yang Ketinggalan Rombongan)
Menurut mantan menko Polhukam RI periode Presiden Jokowi, Mahfud MD pada 28 agustus 2025 di channel Youtube Mahfud MD Official, “pemerintah harus hati-hati” karena demo akhir Agustus 2025 tidak ada indikasi korlapnya sehingga konstruksi trust issue aliansi rakyat menjadi alasan sahih terhadap lesunya ekonomi dan ketidakadilan demokrasi Indonesia.