Imigrasi: Eks Stafsus Nadiem, Jurist Tan, Terbang ke Singapura pada Mei 2025

3 weeks ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dok. Menpan RBMantan Staf Khusus Mendikbudristek, Jurist Tan. Foto: Dok. Menpan RB

Mantan stafsus Mendikbudristek Nadiem Makarim, Jurist Tan, disebut sedang tidak berada di Indonesia. Pihak Imigrasi mencatat bahwa tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan laptop di Kemendikbudristek itu terbang ke Singapura pada pertengahan Mei 2025 lalu.

"Yang bersangkutan melewati pemeriksaan imigrasi pada tanggal 13 Mei 2025 pukul 15:05:08 WIB melalui Bandara Soekarno-Hatta," kata Plt. Dirjen Imigrasi, Yuldi Yusman, dalam keterangannya, Kamis (24/7).

"Terbang ke luar dari Indonesia menuju Singapura," ungkapnya.

Yuldi belum menjelaskan lebih lanjut mengenai data perlintasan Jurist Tan setelahnya. Namun hingga pertengahan Juli 2025, Jurist Tan belum masuk ke Indonesia lagi.

"Dari data perlintasan per 17 Juli 2025 pukul 17.30, yang bersangkutan tidak berada di Indonesia," kata Yuldi.

Yuldi mengungkapkan, saat ini Jurist sebenarnya telah dicegah untuk bepergian ke luar negeri. Namun pencegahan itu baru diterbitkan pada 4 Juni 2025.

Adapun Jurist merupakan salah satu tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop di Kemendikbudristek. Kasus itu kini tengah diusut Kejaksaan Agung.

Usai ditetapkan tersangka, Jurist sudah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan, yakni pada 15 dan 21 Juli kemarin. Kejagung tengah berupaya untuk membawa Jurist ke Indonesia.

Dalam kasusnya, Jurist Tan disebut memiliki peran aktif dalam proses pengadaan laptop tersebut.

Pada Agustus 2019, ia disebut bersama dengan Nadiem dan Fiona Handayani (stafsus Nadiem lainnya), membentuk grup WhatsApp bernama 'Mas Menteri Core Team'. Sejak saat itu, mereka membahas rencana pengadaan program digitalisasi pendidikan di Kemendikbudristek apabila Nadiem jadi menteri.

Pada Oktober 2019 Nadiem jadi menteri. Jurist merupakan perwakilan Nadiem dalam membahas teknis pengadaan laptop Chromebook. Termasuk saat membahasnya bersama Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) pada Desember 2019.

Jurist kemudian merupakan pihak yang menghubungi Ibrahim Arief dan YK dari PSPK untuk membuatkan kontrak kerja bagi Ibrahim Arief. Ibrahim Arief diangkat sebagai pekerja di PSPK yang bertugas sebagai konsultan teknologi di Warung Teknologi di Kemendikbudristek.

Kemudian Jurist selaku stafsus memimpin rapat-rapat terkait pengadaan ini. Dalam salah satu rapat, ia meminta Sri Wahyuningsih dan Mulyatsyah serta Ibrahim Arief agar pengadaan laptop menggunakan Chromebook.

Padahal, stafsus menteri tidak mempunyai tugas dan wewenang dalam tahap perencanaan dan pengadaan barang dan jasa.

Pada Februari dan April 2020, Nadiem bertemu dengan pihak Google, yakni WKM dan PRA membicarakan pengadaan laptop tersebut. Setelahnya, Jurist yang melanjutkan pertemuan membicarakan hal teknis. Di antaranya, soal co-investment 30 persen dari Google untuk Kemendikbudristek.

Jurist kemudian menyampaikan soal co-investment 30 persen dari Google untuk Kemendikbudristek apabila pengadaan TIK Tahun 2020 sampai 2022 menggunakan Chrome OS.

Pada 6 Mei 2020, Jurist hadir bersama dengan tiga tersangka lain dalam zoom meeting yang dipimpin oleh Nadiem. Dalam momen itu, Nadiem memerintahkan agar pelaksaan pengadaan laptop pakai Chromebook.

Dalam kasusnya, Jurist Tan ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya, yakni:

  • Direktur SMP Kemendikbudristek 2020–2021, Mulyatsyah;

  • Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek 2020–2021, Sri Wahyuningsih; dan

  • Mantan Konsultan Teknologi pada Kemendikbudristek, Ibrahim Arief.

Mulyatsyah dan Sri Wahyuningsih sudah ditahan penyidik di rutan. Sementara Ibrahim Arief menjadi tahanan kota karena alasan kesehatan. Tinggal Jurist Tan tersangka yang belum ditahan dalam kasus ini.

Jurist Tan belum berkomentar terkait penetapan tersangka maupun perihal perkara yang menjeratnya tersebut.

Sempat muncul informasi mengenai Jurist Tan berada di Australia. Kejagung tengah mendalami informasi tersebut.

Read Entire Article