IBC Angkat Isu Pertumbuhan Inklusif di Indonesia Economic Summit 2026

9 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia Business Council (IBC) akan kembali menggelar Indonesia Economic Summit (IES) untuk mendorong pertumbuhan inklusif dan ketahanan ekonomi nasional. Ketua Dewan Pengawas IBC Arsyad Rasyid menegaskan, peran dunia usaha semakin penting dalam memperkuat daya saing Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Arsyad menjelaskan, IBC tidak hanya menjadi wadah komitmen bisnis, tetapi juga berfungsi sebagai business-led policy think tank. “Kami di IBC ingin menghadirkan penelitian yang tajam dari perspektif pelaku usaha, lalu mengadvokasikan rekomendasi kebijakan yang konkret. Tujuannya sederhana, yaitu agar perekonomian Indonesia tumbuh lebih kompetitif dan produktif,” ujarnya dalam Kick Off IES 2026 di Jakarta, Senin (25/8/2025).

Ia menjelaskan, alur kerja IBC dimulai dari forum anggota untuk menjaring aspirasi pengusaha. Aspirasi itu kemudian diterjemahkan tim riset menjadi policy brief dan policy papers, yang menjadi basis advokasi kebijakan. “Advokasi tersebut tidak berhenti di atas kertas. IBC secara rutin bertemu dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lain untuk mendorong perbaikan maupun penyempurnaan kebijakan,” kata Arsyad.

Selain advokasi, IBC juga membangun kapasitas anggotanya. Program seperti Indonesia Carbon Market Academy (ICMA) dan IPC Business Talks disiapkan untuk memperkuat kesiapan pasar karbon dan memperluas diskusi reguler sebelum berpuncak pada IES.

Menurut Arsyad, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan inisiatif korporatif dan kemitraan publik-swasta.

“Tujuannya jelas, agar ekonomi Indonesia mampu mencapai pertumbuhan delapan persen dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ucapnya.

Ia menambahkan, ekosistem bisnis yang sehat harus transparan, kompetitif, dan berdampak nyata bagi masyarakat luas.

Arsyad mengingatkan pentingnya ketangguhan ekonomi menghadapi pergeseran geopolitik, disrupsi industri, hingga dinamika perdagangan dunia. “Inilah yang mendorong kami menggelar IES. Forum ini kami rancang untuk memetakan arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan,” ujarnya.

IES 2025 yang digelar Februari lalu mencatat capaian besar dengan 1.500 peserta dari 40 negara, 85 pembicara dalam 17 sesi, serta empat roundtable. “Dari diskusi itu kami menegaskan pentingnya governance yang lebih kuat, peran sektor swasta dalam ketahanan ekonomi, investasi pada talenta dan inovasi digital, serta keterlibatan strategis Indonesia di agenda ekonomi regional dan global,” katanya.

IES 2026 akan berlangsung pada 3-4 Februari di Jakarta dengan tema Coming Together to Boost Resilience, Growth, and Shared Prosperity. Forum ini menghadirkan empat agenda utama, yakni top leadership session, policy dialogue, roundtable tematik bersama negara mitra, serta IBC in Action yang menampilkan inisiatif dunia usaha.

“Pertumbuhan ekonomi saja tidak cukup. Kita memerlukan ketahanan atau resiliencedan pemerataan kesejahteraan agar pertumbuhan benar-benar dirasakan semua lapisan masyarakat. Itu wujud nyata ekonomi Pancasila,” ujar Arsyad.

Tema diskusi akan berfokus pada pembangunan inklusif, penguatan kawasan ekonomi khusus, investasi berkualitas, peningkatan talenta digital, ekonomi hijau, peran pekerja migran, diversifikasi ekspor, hingga ketahanan rantai pasok.

“Indonesia perlu sektor manufaktur yang lebih berdaya saing. Untuk itu kita butuh modalitas yang kuat, mulai dari talenta hingga keterampilan digital yang harus benar-benar dibangun oleh pelaku industri,” ucapnya.

Arsyad menegaskan, IES bukan sekadar konferensi, melainkan platform pertukaran ide untuk memajukan ekonomi nasional. Tahun depan, IBC menargetkan 150 perwakilan pemerintah, akademisi, pemikir global, dan pelaku bisnis dari dalam maupun luar negeri.

“Kami berharap IES menjadi kesempatan berdiskusi dan bertukar pemikiran. Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Kita butuh kolaborasi dan semangat gotong royong untuk menghadapi tantangan global,” kata Arsyad.

Read Entire Article