Heidi Scheunemann Tak Setuju Timnas Wanita Indonesia Terus Ambil Pemain Luar

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Heidi Scheunemann, pelatih sepak bola wanita di Papua. Foto: Antika Fahira/kumparan

Dalam setahun terakhir, Timnas Wanita Indonesia semakin sering mendatangkan pemain keturunan. Hingga kini, terhitung ada tujuh nama yang sudah bergabung: Noa Leatomu, Estella Loupatty, Sydney Hopper, Katarina Stalin, Isa Warps, Felicia de Zeeuw, Emily Nahon, dan Iris de Rouw.

Bahkan, sebentar lagi ada tiga pemain keturunan Belanda lain yang juga menunggu proses naturalisasi. Mereka adalah Isabel Kopp, Isabelle Nottet, dan Pauline van de Pol. Ketiganya sempat menjalani trial bersama Garuda Pertiwi pada Juni lalu.

Fenomena ini lalu menuai sorotan dari Heidi Scheunemann, pelatih berlisensi UEFA B+ yang sudah lebih dari 26 tahun membina sepak bola wanita di Papua. Menurutnya, terlalu bergantung pada pemain luar bukan jalan yang tepat untuk membangun timnas.

“Saya minta maaf ya, saya sangat tidak setuju, karena menghancurkan motivasi dari anak-anak, juga dari pelatih SSB yang sudah berusaha untuk kembangkan skill dan motivasi dan semangat dan mental anak-anak, tiba-tiba ah biar sudah kita ambil dari luar saja. Itu bukan cara yang baik untuk kembangkan timnas ke depan,” tegas Heidi kepada kumparanBOLANITA di Solo, Jawa Tengah, Kamis (21/8).

Ia menilai langkah itu hanya akan memberi hasil sesaat, bukan peningkatan jangka panjang bagi timnas.

“Itu hanya dibuat kalau mau instan, ini sebentar naik, nanti turun lagi. Karena hanya bisa konsisten naik kalau ada dari bawah, terus menerus ada yang naik lagi. Nah, ada yang naik lagi kalau ada banyak SSB, kalau ada akademi,” ungkap Heidi.

Noa Leatomu dan Estella Loupatty jalani TC di Timnas Wanita Indonesia, Selasa (25/6/2024). Foto: PSSI

Lebih jauh, pemilik Sekolah Sepak Bola (SSB) Mutiara Timur di Papua itu merasa kehadiran pemain dari luar negeri bisa mematahkan harapan pemain lokal yang selama ini berlatih keras demi satu tujuan: membela Garuda Pertiwi.

“Kasihan anak-anak yang selama ini latihan, latihan, latihan yang harap untuk nanti satu saat masuk timnas, tiba-tiba ada diberikan pesan seperti kalian tidak cukup bagus, kita perlu ambil pemain dari luar negeri. Itu sangat menghancurkan semangat dari anak-anak,” ujarnya.

Selain itu, Heidi juga mengatakan bahwa kekuatan sebuah timnas tidak bisa dibangun instan, melainkan harus berawal dari pembinaan usia dini. Tanpa fondasi yang jelas, sulit mengharapkan Indonesia punya tim yang solid di level senior.

“Kalau jujur saja, tidak pernah ada negara yang punya timnas kuat kalau tidak fokus ke grassroot dulu. Mau muncul dari mana talenta kalau tidak muncul di grassroot dulu? Dari grassroot kita kembangkan satu step langkah demi langkah. Tidak mungkin harap instan. Sekarang U10, U12 kita kembangkan, mau langsung ada timnas senior yang luar biasa bagus. Itu tidak mungkin,” kata Heidi.

Ia menyarankan agar PSSI berinvestasi pada akademi di beberapa kota besar. Dengan begitu, akan terbentuk sistem kompetisi yang mendorong munculnya pemain-pemain baru secara konsisten.

“Menurut saya, paling bagus ada di delapan kota, ada akademi, supaya nanti ada liga antara delapan akademi itu. Nah, setiap kota yang punya akademi, nanti di sekeliling itu ada SSB, karena mereka mendidik pemain supaya nanti mereka masuk akademi,” tutup Heidi.

Read Entire Article