
Laboratorium berperan penting dalam proses pembelajaran sains, terutama untuk meningkatkan keterampilan praktis siswa. Hal baru yang dipelajari di laboratorium akan didapatkan apabila siswa diberi kesempatan untuk bereksplorasi dan berkolaborasi dengan guru.
Laboratorium juga menjadi sarana efektif untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa. Melalui Teknik Pengelolaan Laboratorium, R. Susanti (2021:2) menjelaskan laboratorium sebagai suatu tempat di mana percobaan dan penyelidikan dilakukan.
Tujuan Pembelajaran dan Hal Baru yang Dipelajari di Laboratorium

Salah satu hal baru yang dipelajari di laboratorium oleh siswa adalah dapat mengembangkan pemahaman tentang metode ilmiah dan proses eksperimen. Aktivitas ini memungkinkan siswa mengenali bagaimana teori sains diterapkan, dengan berbagai tujuan berikut:
1. Peningkatan Penguasaan Materi
Kegiatan di laboratorium membantu memperkuat pemahaman siswa terhadap konsep dan fakta ilmiah secara konkret. Hal baru yang dipelajari oleh siswa di laboratorium melibatkan pembelajaran tentang bagaimana fakta-fakta ilmiah diorganisasi dalam disiplin ilmu tertentu.
2. Pengembangan Penalaran Ilmiah
Melalui eksperimen, siswa belajar merancang dan melaksanakan penyelidikan ilmiah yang sistematis. Kemampuan ini mencakup penyusunan penjelasan ilmiah serta menganalisis berbagai model dan hipotesis yang tersedia.
3. Pemahaman Kompleksitas Empiris
Pengalaman laboratorium mengajarkan siswa untuk menghadapi kerumitan dan ketidakpastian dalam proses eksperimen. Hal ini mencakup keterampilan dalam mengatasi kesalahan pengukuran, memperbaiki alat, serta menginterpretasi data yang diperoleh.
4. Penguasaan Keterampilan Praktis
Siswa berlatih menggunakan peralatan ilmiah dengan benar dan sesuai prosedur keselamatan. Pengamatan langsung dan pencatatan data dilakukan dengan teliti untuk memperoleh hasil yang valid dan reliabel.
5. Pemahaman Hakikat Ilmu Pengetahuan
Melalui laboratorium, siswa memahami bahwa ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan berkembang. Hal baru yang dipelajari di laboratorium termasuk pemahaman bahwa teori ilmiah dapat berubah seiring ditemukannya bukti baru.
6. Meningkatkan Ketertarikan terhadap Sains
Kegiatan laboratorium membuat pembelajaran sains lebih menarik dan relevan bagi kehidupan sehari-hari. Siswa menjadi lebih antusias untuk mempelajari sains karena dapat merasakan langsung proses ilmiah tersebut.
7. Pengembangan Kemampuan Kerja Sama
Praktikum laboratorium mendorong siswa untuk bekerja dalam tim menyelesaikan tugas kompleks secara kolaboratif. Setiap anggota tim belajar berbagi peran, menyampaikan ide, serta menerima masukan dari rekan satu tim.
Baca juga: Apa Fungsi Laboratorium IPA? Ini Penjelasannya Menurut Sains
Pengalaman laboratorium memberi siswa kesempatan untuk memahami aspek praktis dan teoritis dalam sains. Hal baru yang dipelajari di laboratorium menjadi bekal penting untuk menghadapi tantangan dalam perkembangan ilmu pengetahuan modern. (HAN)