
Musim haji tahun 2025 telah usai dengan sukses, tanpa insiden yang mencolok. Tapi, di balik kelancaran pelaksanaan ibadah, tercatat penurunan signifikan pada jumlah jemaah haji tahun ini.
Data yang dilansir pemerintah Arab Saudi menunjukkan bahwa total jemaah haji pada tahun 2025 ada 1,67 juta orang.
Angka ini merupakan yang terendah dalam puluhan tahun terakhir, ada yang menyebut setidaknya dalam tiga dekade terakhir atau lebih — dengan tidak memperhitungkan periode pandemi COVID-19 pada tahun 2020-2021-2022 yang jumlah jemaahnya terbatas.

Mengutip tabel yang diunggah oleh Haramain Info, tren jumlah jemaah haji menunjukkan fluktuasi menarik sepanjang sejarah. Pada tahun 1970-an, jumlah jemaah haji secara bertahap meningkat, melampaui angka 1 juta.
Puncaknya pada tahun 1979 (1399 H), tercatat 1.899.420 jemaah, sebuah angka yang bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah jemaah haji tahun 2025.

Memasuki tahun 1980, jemaah bahkan lebih 2 juta, tapi kemudian berfluktuasi. Tahun 1990, jemaah tercatat 1.466.995 lalu naik hingga 2 jutaan pada 1994.
Memasuki tahun 2000, jemaah tercatat 1,83 juta. Setelah itu stabil di angka 2 jutaan. Bahkan pada 2012 mencetak rekor, mencapai 3,16 juta jemaah. Kemudian berfluktuasi kembali antara 1,9 juta hingga 2 jutaan. Pandemi lantas datang pada 2020-2022, sehingga jumlah jemaah di bawah 1 juta.
Tahun 2023, saat pandemi dinyatakan berakhir, jemaah haji melesat 1.845.045 disusul tahun 2024 sebanyak 1.833.164.

Semua angka di atas adalah angka jemaah haji pemegang izin (tasreh) resmi yang tercatat di sistem pemerintah Saudi. Namun, sudah bukan rahasia lagi, tak sedikit orang yang juga berhaji tanpa memiliki izin resmi sehingga jumlah di lapangan lebih lebih besar dibanding di atas kertas.
Berkaca pada musibah haji 2024, yaitu saat banyak haji ilegal meninggal dunia pada puncak haji di Armuzna, pemerintah Arab Saudi memperketat aturan dan instruksi haji untuk tahun 2025.

Praktik haji ilegal diberantas. Mereka yang biasa memfasilitasi haji ilegal pada tahun-tahun sebelumnya, tidak berkutik pada tahun ini. Pengetatan ini seiring dengan turunnya jemaah haji menjadi 1.673.230. Visa furoda (jemaah nonkuota) juga tidak diterbitkan.
Tak cuma itu, Arab Saudi juga menambah sarana dan prasarana untuk mengorganisasi jutaan jemaah yang berkumpul di titik yang sama dalam waktu yang sama.
Haji Tahun Ini Lebih Baik

Atas semua upaya itu, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar memuji pelaksanaan haji tahun ini yang lebih baik dibanding tahun lalu.
"Alhamdulillah, secara umum pelaksanaan haji tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu dilihat dari fasilitas yang disediakan, kemah dan juga air. Lalu jumlah kematian berkurang karena bertambah rumah sakit dan klinik-klinik di beberapa tempat,” kata Nasaruddin.

Meski demikian, masih ditemukan insiden kasuistis seperti jemaah haji yang terpisah dengan rombongan hingga jalan kaki dari Muzdalifah ke Mina beberapa kilometer. Atas hal itu, Nasaruddin meminta maaf.
"Dari lubuk hati kami yang sangat dalam, kami menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan beberapa kloter, beberapa orang, mengalami keterlambatan, terpisah di Makkah, masalah penempatan tenda di Arafah, serta terjadinya keterlambatan di Muzdalifah dan kemacetan,” kata Nasaruddin di Kantor Daker Makkah, Selasa (10/6).