Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjelaskan pihaknya memiliki konsep agar penerimaan negara dapat terus meningkat. Namun, konsep itu belum sempat disampaikan ke Presiden Prabowo.
"Ya tentu kita ingin mendorong supaya penerimaan negara itu tetap terus ditingkatkan. Sebetulnya juga Golkar punya konsep, walaupun tadi tidak sempat didiskusikan," kata Doli usai mendampingi Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia bertemu Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (27/8).
Doli menilai pengelolaan zakat dan wakaf yang optimal dapat menjadi salah satu sumber penerimaan negara tambahan.
Menurutnya, potensi penerimaan dari sektor ini bisa mencapai ratusan triliun rupiah jika dikelola dengan baik dan tanpa kebocoran.
"Misalnya kita mungkin harus juga berpikir adanya penerimaan atau pendapatan negara yang tidak melulu berdasarkan sumber daya alam, misalnya kita sebagai negara mayoritas muslim misalnya, saya kira kalau dioptimalkan pengelolaan zakat dan wakaf itu itu bisa ada potensi sekitar 300-400 triliunan," ucap dia.
Selain zakat, Doli juga menyoroti kontribusi pekerja migran Indonesia (PMI) yang selama ini menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah migas.
Ia menilai kehadiran Kementerian Khusus Perlindungan Pekerja Migran Indonesia yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto akan memberi dampak signifikan terhadap optimalisasi penerimaan negara.
"Nah kami berkeyakinan Pak Prabowo membentuk kementerian khusus perlindungan pekerja migran Indonesia itu selain untuk melindungi pekerja migran yang ada di luar, saya yakin itu juga untuk mengoptimalkan penerimaan defisa negara supaya memang program-program pembangunan yang pro-rakyat itu bisa dikerjakan secara maksimal dengan dukungan pendapatan negara yang juga maksimal," tutup dia.