
Saat proses interview kerja, recruiter akan menilai hampir seluruh yang ada pada dirimu. Mulai dari ketepatan waktu, penampilan, kesopanan, dan tentu saja jawaban yang diberikan.
Tapi ada satu lagi, lho, aspek penilaian yang kadang nggak disadari kandidat kerja, yakni gaya bicara saat menjawab pertanyaan. Iya guys, gaya bicara yang tepat akan membuatmu memanen nilai positif dari recruiter.
Begitupun sebaliknya, kalau kamu menggunakan gaya bicara yang keliru, kamu mungkin akan sulit memikat hati mereka. Lantas, gimana gaya bicara yang tepat? Yuk, catat tips dari expert di bawah ini.
Gaya Bicara yang Tepat Saat Interview Kerja

Untuk menjawab pertanyaan terkait gaya bicara yang tepat saat interview kerja, kumparan bertanya pada Jayadi Diristui, seorang HR Consultant sekaligus psikolog yang punya segudang pengalaman dalam membantu kandidat tampil maksimal saat interview.
Menurutnya, sebaiknya kandidat menyesuaikan gaya bicaranya dengan selera atau preferensi recruiter. Kalau recruiter-nya menyukai kandidat yang lugas atau to the point, sebaiknya jawab pertanyaan tanpa berbelit-belit.
Sementara itu, jika recruiter suka dengan gaya bicara santai atau menggunakan bahasa elaboratif, maka sebaiknya jelaskan dirimu atau jawab pertanyaannya secara mendalam dan rinci.
“Lihat apakah dia (recruiter) tuh gayanya tipe yang to the point, berarti ikuti. Atau tipenya suka yang santai, bahasanya elaboratif, ya kita jelaskan lebih deep,” terang Jayadi yang biasa dipanggil Mas Jay.
Untuk mengetahui preferensi recruiter, kamu bisa mencermati cara mereka memberikan instruksi. Kalau mereka memintamu untuk menjelaskan lebih detail terkait jawaban yang telah kamu berikan, maka ubah gaya bicaramu menjadi lebih elaboratif.

Ketika menjawab pertanyaan mereka berikutnya, pastikan kamu menjelaskan secara rinci sehingga mereka tidak perlu lagi memberimu instruksi untuk menjelaskan lebih detail.
“Selera recruiter itu akan terlihat dari instruksinya, misalnya ‘coba dong jelaskan lebih lanjut’,” kata Mas Jay, “Nah, jangan-jangan dia sukanya yang lebih elaboratif.”
Apabila recruiter lebih sering mengatakan, “singkat saja”, atau “langsung saja” setelah melontarkan pertanyaan, berarti dia menyukai jawaban yang to the point. Jadi, jawab pertanyaannya secara lugas tanpa menambahkan informasi yang tidak perlu.
Kalau kamu kesulitan menebak preferensi recruiter-mu, Mas Jay menyarankan untuk mengambil jalan tengah antara lugas dan elaboratif. Maksudnya, jangan berikan jawaban yang to the point, tapi usahakan tidak terlalu rinci juga.
“Tapi lebih baik atau idealnya adalah membaca si interviewer-nya tuh mau (gaya bicara) seperti apa,” tandas Mas Jay.
Nikmati serunya sharing hal-hal seru dengan ribuan teman baru di komunitas teman kumparan. Klik kum.pr/temankumparan