Kampung Siabang Palembang yang terletak di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1, Palembang merupakan sentra Ikan asin.
Siabang sendiri memiliki arti, yakni Sentra Ikan Asin Palembang. Masyarakat di kampung tersebut mengusahakan ikan asin sebagai penghasilan utama mereka sejak tahun 2010.
Ikan asin yang dihasilkan oleh masyarakat di kampung tersebut juga terkenal dengan kebersihan serta tidak menggunakan bahan pengawet sehingga potensial.
Namun, para pengrajin ikan asin di sana mempunyai permasalahan baik dalam segi kualitas yang belum merata, manajemen usaha, serta keterbatasan modal. Hal ini menyebabkan produk belum mampu berdaya saing.
Melihat hal tersebut, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (FP UNSRI), mengadakan beberapa agenda dalam membantu usaha para pengrajin ikan asin di kampung tersebut.
Agenda tersebut terdiri dari peningkatan kapasitas produk, pengemasan dan pemasaran produk serta manajemen usaha.
Ketua Paguyuban Pengrajin Ikan Asin di Kampung Siabang, Sakroni, menyambut baik kegiatan tersebut. Beliau juga mengungkapkan bahwa saat ini para pengrajin mempunyai keterbatasan modal dan akses pemasaran yang menjadi masalah utama.
"Harapannya dari kegiatan ini bisa memberikan solusi yang nyata dan dapat langsung diterapkan langsung oleh para pengrajin," katanya pada Jumat, 5 September 2025.
Kemudian, ia juga berharap kegiatan ini dapat menjembatani pengrajin dengan pihak-pihak terkait agar persoalan yang mereka hadapi dapat terselesaikan.
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana, Erni Pubriyani, mengatakan bahwa Kampung Siabang memiliki potensi yang besar sebagai pusat produksi ikan asin yang tidak hanya di Kota Palembang saja namun juga di Sumsel.
"Posisi geostrategis dan juga komitmen pengrajin untuk menghasilkan produk ikan asin yang baik dan sehat, menjadi kekuatan tersendiri," kata dia.
Menurutnya, para pengrajin perlu untuk dibekali keterampilan manajemen usaha agar mampu berdaya saing dan memperluas jangkauan pasar.
"Dengan meningkatnya kapasitas produksi dan manajemen tersebut, kami berharap para pengrajin mampu menghasilkan ikan asin dengan kualitas yang lebih baik sekaligus juga memperluas jangkauan pasar, sehingga taraf hidup masyarakat di sini dapat meningkat,” ujar Erni.