Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 10 perusahaan yang sedang antre melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) hingga 4 September 2025. Dari jumlah itu, 4 di antaranya merupakan perusahaan dengan aset skala besar atau di atas Rp 250 miliar.
Mengacu pada data BEI, keempat perusahaan aset jumbo tersebut berasal dari beragam sektor.
"Mulai dari basic materials, consumer, financial, hingga teknologi," tulis dokumen tersebut seperti yang dikutip pada Sabtu (6/9).
Kehadiran emiten besar ini diproyeksikan menambah bobot kapitalisasi pasar dan menarik minat investor institusi.
Secara keseluruhan, pipeline IPO BEI tahun ini didominasi perusahaan dengan aset menengah, yakni 6 perusahaan. Sementara untuk aset kecil tidak ada yang tercatat dalam antrean IPO terbaru.
Jika dirinci berdasarkan sektor, pipeline terdiri dari 2 perusahaan basic materials, 1 consumer cyclicals, 1 consumer non-cyclicals, 2 financial, 2 industrial, 1 teknologi, dan 1 transportation & logistic.
Sejak awal 2025 hingga kini, sudah ada 22 perusahaan yang resmi mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp 10,39 triliun. Kehadiran 10 perusahaan baru yang menunggu giliran IPO diyakini akan menambah variasi sektor di pasar modal Indonesia.
BEI menekankan pipeline ini masih bisa bertambah hingga akhir tahun, mengingat beberapa perusahaan besar dikabarkan sedang mematangkan rencana IPO mereka.