
Band for Revenge mengajak penggemar merayakan patah hati dalam konser tunggal mereka bertajuk Sang Derana yang digelar di Jakarta pada 19 Juli mendatang.
Hal itu sesuai narasi yang for Revenge angkat dalam konser tunggal mereka, yakni tentang tiga sisi patah hati manusia.
Tiga sisi tersebut adalah hubungan ke pasangan, keluarga, dan Tuhan. Namun, for Revenge berusaha untuk memperluas perspektif patah hati tersebut bukan hanya soal asmara.

Alasan for Revenge Angkat soal Patah Hati dalam Konser Sang Derana
Vokalis for Revenge, Boniex Noer, mengungkapkan alasan band yang ia gawangi mengangkat soal patah hati dalam konser Sang Derana.
"Sejak awal terbentuknya band ini “patah hati” adalah DNA dari setiap lirik yang kami tulis. for Revenge ada untuk menemani mereka yang merasakan patah hati terhebat dalam hidupnya," kata Boniex kepada kumparan, Rabu (9/7).
Boniex mengatakan for Revenge ingin mengajak para pendengar mereka untuk memuliakan luka, bukan malah menghindarinya.
"Untuk merayakan patah hati bersama kami, alih-alih memendamnya sendirian," tuturnya.

Boniex memberikan bocoran mengenai konser tunggal for Revenge. Mereka akan membawakan 24 lagu dengan durasi penampilan selama 2, 5 jam.
for Revenge juga menghadirkan hal yang berbeda dalam konser Sang Derana. Mereka akan membawakan lagu yang jarang, bahkan tidak pernah dibawakan sebelumnya.
"Seluruh lagu itu kami jahit dalam kesatuan alur cerita berjudul Sang Derana. Tidak hanya menikmati penampilan sebuah band emo, konser ini mengajak penontonnya untuk mengikuti perjalanan tokoh bernama Derana untuk bangkit dari titik terendah hidupnya," ucap Boniex.
for Revenge menampilkan sejumlah musisi yang menjadi kolaborator dalam konser Sang Derana, seperti Stand Here Alone, Lomba Sihir, Wira Negara, Elsa Japasal, Cynantia Prarita, dan Fiersa Besari.

Boniex mengatakan para kolaborator dalam konser Sang Derana merupakan musisi yang pernah berkolaborasi dengan mereka.
for Revenge pernah berkolaborasi dengan Fiersa Besari dalam lagu Ada Selamanya. Mereka juga berkolaborasi dengan Elsa Japasal dalam lagu Menunggu Giliran.
"Sementara Stand Here Alone adalah teman seperjuangan kami ketika kami memulai karier dari skena. Rasanya akan sangat menyenangkan bisa bernostalgia bersama mereka. Lomba Sihir, kami menyukai karya-karya mereka, dan akan menarik jika bisa menggabungkan dua band dengan genre dan pendengar yang berbeda di konser ini," ungkap Boniex.
Boniex menyatakan kolaborasi for Revenge dengan Lomba Sihir dan para kolaborator lainnya untuk konser Sang Derana sangat menyenangkan.
"Bersama Lomba Sihir, aransemen lagu kami bisa sangat berbeda dan berwarna. Beberapa kolaborasi juga melibatkan orkestra dan choir, hasilnya akan sangat megah dibanding penampilan-penampilan kami sebelumnya," ucap Boniex.