Emiten barang konsumen impor dan ritel elektronik itu membidik penjualan di semester II 2025. Hal ini sejalan dengan katalis utama yang datang dari Apple Inc.
Melalui laman resminya, Apple mengumumkan akan menggelar acara peluncuran produk pada 9 September 2025 di Cupertino, Amerika Serikat. Apple diperkirakan memperkenalkan empat model iPhone terbaru: iPhone 17, iPhone 17 Air, serta dua varian premium iPhone 17 Pro dan Pro Max.
Bagi pasar modal Indonesia, siklus peluncuran iPhone secara historis menjadi pemicu positif bagi kinerja emiten ritel elektronik, termasuk ERAA. Mirae Asset Sekuritas menilai, saham ERAA yang sedang mengalami koreksi jangka pendek untuk menciptakan entry point menarik.
“Saham ERAA diperkirakan berpotensi kembali menguat, kami merekomendasikan strategi accumulate buy di area harga 436–462,” ujar analis Mirae Asset, Nafan Aji Gusta, dalam keterangannya, Rabu (3/9).
Menurutnya, tren kenaikan harga saham ERAA sudah mencerminkan ekspektasi pasar atas peran perusahaan sebagai distributor utama iPhone di Indonesia. “ERAA sudah lama melaksanakan distribusi dan ritel produk iPhone dari generasi terdahulu hingga iPhone 16. Setiap peluncuran lini iPhone baru umumnya memberikan dorongan pada penjualan ritel Apple dan tercermin pada kinerja serta sentimen saham ERAA,” jelas Nafan.
Saat ini ERAA mengoperasikan 181 gerai iBox dan lebih dari 1.000 gerai Erafone di seluruh Indonesia. Posisi ini menempatkan perseroan sebagai mitra strategis Apple dalam distribusi maupun ritel.
Kontribusi segmen smartphone masih dominan terhadap kinerja ERAA. Pada semester I 2025, penjualan cellular phones dan tablet menyumbang 79,4 persen dari total penjualan. “Jika penjualan produk flagship berjalan baik, margin laba bersih ERAA berpotensi semakin optimal. Selain itu, kontribusi aksesori dan gaya hidup juga meningkat signifikan dari tahun sebelumnya berkat strategi diversifikasi,” kata Nafan.
Meski demikian, ia menilai diversifikasi usaha tetap perlu ditingkatkan agar kinerja ERAA lebih berkelanjutan. “Saat ini ERAA masih mengandalkan penjualan produk-produk ternama, bukan hanya Apple, tetapi juga flagship brand lainnya,” tambahnya.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.