Selain itu, Menteri Pertanian (Menperin) Amran Sulaiman juga terus mendorong peningkatan produksi komoditas strategis yang selama ini masih tergantung pada impor. Selain itu menurutnya hilirisasi berbagai komoditas juga perlu dilakukan.
“Kementerian Pertanian juga mendorong pengembangan hilirisasi komoditas strategis untuk menciptakan nilai tambah, penyediaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan pendapatan dan mengurangi kemiskinan, substitusi impor dan meningkatkan ekspor, serta mendorong pembuatan ekonomi nasional,” kata Amran dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (3/9).
Selain beras, komoditas lain yang sudah mendapat target produksi adalah jagung dengan target mencapai 22,7 juta ton dengan kadar air 28 persen dan kedelai sebesar 343 ribu ton.
Sementara itu, untuk beberapa komoditas hortikultura, Kementan menarget produksi cabai menjadi 3,08 juta ton dan bawang merah 2 juta ton pada tahun depan.
Di sektor perkebunan, Kementan juga sudah memberi target produksi untuk kopi dan kakao. Nantinya, kopi ditarget bisa memiliki produksi hingga 786 ribu ton, kakao 633 ribu ton, dan kelapa 2,89 juta ton pada tahun depan.
Bergeser ke sektor peternakan, Kementan juga sudah menetapkan target produksi untuk daging sapi atau kerbau dan daging ayam. Untuk sapi atau kerbau, targetnya adalah 514,07 ribu ton sementara daging ayam adalah 4,34 juta ton di tahun depan.