Emosi Petani Tebu, Ancam Demo Geruduk Kantor Kemendag-Ini Tuntutannya

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mendesak pemerintah segera menunda sekaligus merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor. Jika tuntutan itu diabaikan, petani tebu mengancam akan menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Perlu diketahui, Permendag 16/2025 merupakan pengganti Permendag 8/2024 dan dijadwalkan berlaku mulai 30 Agustus 2025. Salah satu pasal yang dipermasalahkan adalah Pasal 93 huruf c terkait pencabutan persetujuan impor bahan bakar lain melalui sistem INATrade.

Sekretaris Jenderal APTRI M Nur Khabsyin menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam jika regulasi ini tetap dijalankan.

"Karena kalau tidak direvisi atau tidak kembali ke Permendag yang sebelumnya (Permendag 8/2024), petani tebu tetap akan melakukan unjuk rasa di Kementerian Perdagangan," ujarnya saat ditemui di sela Seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Menurut Nur, dampak aturan ini sangat serius. Tangki penampungan tetes di pabrik gula bisa meluap karena tidak terserap pasar. Jika kondisi itu terjadi, pabrik dipaksa menghentikan penggilingan, yang otomatis menunda panen tebu.

"Bahwa ini Permendang 16 tahun 2025 ini di-hold dulu ya. Jadi tidak diberlakukan dulu atau ditunda dulu, sementara masih menggunakan Permendang 8 Tahun 2024 untuk mengantisipasi ini sebelum ada revisi," kata Nur.

Adapun masalah tetes yang menumpuk, lanjutnya, juga bisa merembet pada target besar pemerintah. "Penampungan tetes di tangki pabrik gula yang meluap ini akan mengancam target swasembada gula nasional, termasuk swasembada pangan. Ini yang kita tidak mau. Jadi pemerintah ini harus berpikir ini adalah emergency, harus emergency," tegas dia.

Nada serupa disampaikan Ketua Umum APTRI Soemitro Samadikoen. Ia menilai pemerintah sebaiknya kembali memberlakukan aturan lama sembari menunggu revisi.

"Dan sambil menunggu revisi, maka dimohon pemberlakuan Permendag ini ditunda, kembali kepada Permendag nomor 8 tahun 2024. Sehingga nanti impor bahan yang itu bisa kita hasilkan, impor etanol kita ini tidak hanya dibatasi bea masuknya tetapi juga dibatasi kuantumnya," jelasnya.

Kemendag Langsung Respons

Menanggapi tekanan tersebut, pemerintah memastikan akan mengevaluasi ulang beleid anyar ini. Deputi Bidang Koordinasi Usaha Pangan dan Pertanian Kemenko Pangan, Widiastuti mengungkapkan, pihaknya sudah duduk bersama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perindustrian (Kemenperin, serta pelaku usaha gula.

"Jadi sudah sepakat, untuk melihat kembali, dalam bahasanya meninjau kembali dari Permendag 16/2025," kata Widiastuti dalam kesempatan yang sama.

Widiastuti mengakui Pasal 93 memang menjadi sorotan utama. Namun, ia menekankan bahwa proses perubahan membutuhkan waktu.

"Kita lihat saja nanti, ini terus terang posisi kesepakatan kemarin baru terinformasikan ya. Jadi kita juga untuk peraturan kita sudah melihat, tapi untuk kebijakan selanjutnya kita harus melaporkan juga dan kita akan review," tuturnya.

Ia menambahkan, selagi revisi belum keluar, aturan tersebut tetap berlaku. "Logikanya ketika satu aturan belum dilakukan perubahan, otomatis masih berlaku. Tapi tadi permasalahannya dan ini memang jadi satu perhatian, mesti juga akan kita sikapi segera seperti itu. Tapi untuk waktunya kita proses tetap, ini hanya tinggal hitungan," tandas Widiastuti.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Nur Khabsyin saat ditemui di sela-sela acara seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu (27/8/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Nur Khabsyin saat ditemui di sela-sela acara seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu (27/8/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Nur Khabsyin saat ditemui di sela-sela acara seminar Ekosistem Gula Nasional di Jakarta, Rabu (27/8/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pengusaha Yakin 2 Tahun Lagi RI Bisa Swasembada Gula, Asal..

Read Entire Article