REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Industri kulit, barang dari kulit, alas kaki, serta tekstil dan pakaian jadi mencatatkan kinerja menjanjikan pada triwulan pertama 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh lonjakan permintaan dari pasar domestik maupun internasional.
Data Kementerian Perindustrian menunjukkan sektor alas kaki nasional terus mencatat capaian positif di tingkat global. Sepanjang Januari–Maret 2025, nilai ekspor produk alas kaki Indonesia mencapai 1,89 miliar dolar AS, meningkat 13,80 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Secara global, Indonesia kini menempati peringkat ke-6 sebagai eksportir alas kaki terbesar dunia, dengan pangsa pasar 3,99 persen. Amerika Serikat menjadi pasar utama ekspor alas kaki dan pakaian jadi Indonesia. Di Eropa, Jerman, Belanda, dan Belgia menjadi mitra penting untuk produk kulit dan sepatu. Sementara itu, Jepang, China, dan Korea Selatan menjadi pasar strategis bagi tekstil dan pakaian jadi.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan industri kulit dan alas kaki, Krista Exhibitions kembali menghadirkan Indo Leather & Footwear (ILF) Expo 2025. Memasuki edisi ke-18, pameran berskala internasional ini akan digelar pada 14–16 Agustus 2025, menampilkan ragam inovasi sektor kulit dan alas kaki.
CEO Krista Exhibitions Daud D Salim mengatakan industri alas kaki Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif. “Produk kita kini tidak hanya diterima, tetapi juga diakui secara global karena kualitas dan daya saingnya. Pelaku industri dalam negeri mampu menjawab kebutuhan pasar dunia dengan inovasi dan ketangguhan,” ujarnya dalam konferensi pers.
Melalui Indo Leather & Footwear (ILF) Expo 2025, ia berkomitmen menyediakan wadah strategis yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, dari produsen hingga pembeli dalam dan luar negeri. Pameran ini bukan sekadar ajang promosi, tetapi juga motor penggerak transformasi industri dan pertumbuhan berkelanjutan.
ILF Expo 2025 menghadirkan lebih dari 280 peserta, termasuk 50 UMKM, serta diikuti pelaku industri dari 11 negara: China, Hong Kong, India, Indonesia, Italia, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Swiss, Taiwan, dan Vietnam. Penyelenggara menargetkan 15 ribu pengunjung. Produk yang ditampilkan mencakup alas kaki (sepatu fesyen, boots, flat shoes, sendal), produk kulit untuk fesyen dan furnitur, kulit eksotik, mesin pengolahan bahan baku, tekstil, sneakers, dan layanan pendukung industri.
Sebagai rangkaian memperingati Hari Kemerdekaan ke-80, ILF Expo 2025 menghadirkan acara unggulan Kontes Busana Hari Kemerdekaan: Kebaya & Batik, hasil kolaborasi PERWANTI, Krista Exhibitions, dan PSMTI, serta didukung Sekar Ayu Jiwanta. Fashion show eksklusif akan dibawakan BRUTUS & BURGO.
Pameran ini juga akan menjadi momen spesial dengan perayaan HUT APRISINDO. Talk show eksklusif menghadirkan tokoh seperti Poppy Dharsono (Ketua Umum Indonesia Fashion Chamber dan APPMI), Eddy Widjanarko (Ketua Umum APRISINDO), serta Bayu Wicaksono dari Kementerian Perdagangan dengan tema “Merajut Kolaborasi Fesyen dan Manufaktur: Masa Depan Industri Alas Kaki dan Kulit Indonesia”.
Selain itu, business matching dan networking dinner akan menjadi wadah strategis mempertemukan asosiasi seperti APRISINDO, APRINDO, APPMI, dan APKI dengan dukungan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan, menghadirkan pembeli potensial dari dalam dan luar negeri.