Cerita Bagus Saputra, Saksi Hidup Perjuangan I Gusti Ngurah Rai Gempur Belanda

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ketua DPD Legiun Veteran RI Bali, I Gusti Bagus Saputra. Foto: Jonathan Devin/kumparan

Sambil terduduk di kursi roda, I Gusti Bagus Saputra masih semangat menceritakan pengalamannya saat terlibat Perang Margarana. Perang itu dipimpin I Gusti Ngurah Rai saat Belanda hendak menduduki Bali pada 1946.

Pria kelahiran 17 Januari 1930 itu tergabung dalam Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia (DPRI) dan ikut sebagai mata-mata. Usianya kala itu masih 16 tahun.

Dia bercerita, Belanda pertama kali masuk ke Bali pada 2 Maret 1946. Saat itu, ada 2 batalyon Belanda masuk melalui Sanur.

"Maka terjadi pertempuran-pertempuran sengit melawan Belanda itu," ujar Bagus saat ditemui di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (10/8).

Aksi teatrikal Serangan Umum Surakarta di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (10/8/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Dia menyebut, Ngurah Rai saat itu baru saja kembali dari Yogyakarta usai diangkat Presiden Soekarno menjadi Panglima Angkatan Bersenjata untuk Sunda Kecil.

Di perjalanannya pulang, Ngurah Rai sempat dicegat oleh Belanda ketika melintasi Selat Bali. Banyak perahu milik pejuang Indonesia ditenggelamkan Belanda.

Beruntung, Ngurah Rai masih selamat dengan berjalan kaki menuju Munduk, Buleleng. Di situ kemudian dijadikan Markas Besar Dewan Perjuangan Rakyat Sunda Kecil.

Di markas itu, Bagus bercerita, Ngurah Rai mulai menyusun strategi untuk mengusir Belanda dari Pulau Dewata.

"Dari sana dia kemudian diatur pertempuran-pertempuran karena kita sudah punya senjata, ya kita gempur Belanda itu," kenang Bagus.

"Konvoi-konvoi Belanda, truk-truk Belanda kita serang di tempat-tempat sunyi, Kota Denpasar malahan kita gempur," sambung dia.

Kirab para veteran dalam rangka memperingati Hari Veteran Nasional di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (10/8/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Pada 11 April 1946, menurut Bagus, pihaknya berhasil menggempur Belanda. Kota Denpasar pun kembali dikuasai.

"Belanda mati disebut 45 orang dan luka-luka 127 orang. Kita hanya tewas 6 orang," tutur dia.

Usai serangan itu, Bagus mengungkapkan, bala bantuan Belanda langsung datang. Dengan terpaksa Bagus dan rekan-rekannya mundur ke hutan belantara.

"Kemudian perbantuan kapal terbang Belanda datang pada pagi hari. Jadi kita mundur ke pedalaman," jelasnya.

Kirab para veteran dalam rangka memperingati Hari Veteran Nasional di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (10/8/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Karena banyaknya korban yang tumbang, Belanda kemudian bersurat ke Ngurah Rai untuk membuka ruang perundingan. Namun Ngurah Rai menolaknya mentah-mentah. Ngurah Rai tetap ingin Belanda angkat kaki dari Bali.

"Belanda marah, rumahnya Pak Rai di Carangsari dibakar habis. Rumahnya Pak Rai dibakar, istri dan anaknya dip...

Read Entire Article