Raksasa aviasi Boeing telah mendapat restu untuk mengakuisisi kembali Spirit AeroSystems setelah sempat dijual pada tahun 2025. Perihal ini, Otoritas persaingan usaha Inggris atau The UK Competition and Markets Authority (CMA) sudah memberi persetujuan.
Dikutip dari Reuters, Minggu (9/8), persetujuan tersebut juga dilanjutkan tanpa tahap pendalaman terkait potensi persaingan usaha tahap dua.
Langkah Boeing ini juga dipandang bisa membuat para investor merasa lega di tengah. berbagai krisis yang sempat menghantam keuangan Boeing, moral karyawan, dan kepercayaan publik. Sebelumnya CMA sudah memulai pendalaman sejak Juni lalu.
“Kami senang dengan hasil ini dan akan terus menjalani proses perizinan di regulator lain,” kata Boeing dalam pernyataan resminya.
Kesepakatan ini menandai berakhirnya hampir dua dekade kemandirian Spirit AeroSystems, yang dikenal sebagai produsen struktur pesawat terbesar di dunia. Meski sudah mendapat lampu hijau di Inggris, transaksi ini masih memerlukan persetujuan dari Komisi Eropa dan Komisi Perdagangan Federal AS (FTC).
Juru bicara Spirit AeroSystems, Joe Buccino mengatakan akuisisi ini diharapkan rampung pada kuartal IV 2025.
Selain itu, Spirit AeroSystems yang berbasis di Wichita juga mengumumkan telah sepakat menjual fasilitasnya di Subang, Malaysia kepada Composites Technology Research Malaysia (CTRM) senilai USD 95,3 juta. Nantinya, CTRM juga akan memasok komponen untuk program pesawat Boeing 737 dan 787, serta Airbus A220, A320, dan A350.
Pada tahun lalu, Boeing juga setuju untuk membeli kembali Spirit AeroSystems dengan nilai USD 4,7 miliar dalam bentuk saham. Hal ini dilakukan untuk menyederhanakan operasi dan meningkatkan pengendalian kualitas dan menjadi langkah yang diambil bertahun-tahun setelah Spirit AeroSystems dipisahkan dari Boeing.
Pada Juli lalu, Boeing juga sepakat mengambil alih sebagian operasi Spirit AeroSystems di Belfast, Irlandia Utara dari Airbus.