Ekonomi RI Terus Tumbuh 5% Tapi Tax Ratio Turun, Lho Kok Bisa?

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,12% pada kuartal II-2025. Kinerja pertumbuhan ekonomi ini di luar dari ekspektasi pasar dan ekonom.

Konsensus para ekonom yang dihimpun CNBC Indonesia bahkan hanya memperkirakan ekonomi RI akan tumbuh sebesar 4,78%. Alhasil, realisasi PDB ini membuat banyak pihak merasa kaget dan bingung.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) pun menilai terdapat sejumlah ketidaksesuaian data PDB BPS dan indikator ekonomi lainnya, termasuk rasio pajak yang justru mengalami penurunan.

Ekonom senior INDEF, M. Fadhil Hasan menjelaskan bahwa seharusnya, penerimaan pajak seiring dengan adanya pertumbuhan ekonomi.

Kendati demikian, penerimaan pajak seperti PPN dan PPBnM tercatat turun pada semester pertama 2025 mencapai Rp267,3 triliun secara tahunan dibandingkan Rp 332,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Penurunan tersebut tercatat hampir menyentuh 20% secara tahunan.

"Nah jadi kita kan melihat bahwa seharusnya penerimaan pajak itu seiring dengan adanya pertumbuhan ekonomi semakin tinggi pertumbuhan ekonomi penerimaan pajak terutama PPnBM atau misalnya dari sisi konsumsi ya itu juga meningkat kan gitu penerimaan pajak yang seharusnya seperti itu," ujar Fadhil dalam diskusi publik, Rabu (6/8/2025).

Pertumbuhan ekonomi hingga 5,12% dengan penurunan penerimaan pajak dinilai Fadhil sangat bertolak belakang. Hal ini mengindikasikan adanya ketidakkonsistenan antara data Produk Domestik Bruto nasional dengan data penerimaan negara.

Di sisi lain, penerimaan pajak bruto dinilai Fadhil masih tumbuh 2,3% sepanjang semester I-2025, namun penerimaan neto setelah dikurangi restitusi justru menurun sebesar 7%. Akibatnya, rasio pajak Indonesia merosot dari 8,3% menjadi 7,1% pada 6 bulan pertama 2025.

"Ini menunjukkan kinerja perpajakan kita tidak tidak baik itu buruk sekali Ini menunjukkan bahwa tax ratio kita itu seharusnya meningkat ya kan ya tapi ini justru mengalami penurunan," ujarnya.

Menurut Fadhil, jika pertumbuhan ekonomi tercatat meningkat namun rasio pajak menurun hal tersebut mengindikasikan bahwa penerimaan pajak nasional tidak maksimal.

Jika memang terjadi kesalahan dalam perhitungan data, menurut Fadhil pemerintah harus lebih transparan agar tidak ada persepsi bahwa pemerintah tidak dapat memaksimalkan penerimaan pajak.

"Seharusnya pemerintah itu betul-betul lebih transparan lagi ya lebih terbuka lagi di dalam hal memberikan penyataan tentang pertumbuhan ekonomi tersebut," ujarnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ekonomi Dunia Melambat, Waspada Dampaknya ke Ekonomi RI

Read Entire Article