Suasana duka menyelimuti kediaman ALF, pelajar kelas 2 SMK di Tangerang, yang kehilangan nyawanya usai mengalami luka berat di kepala akibat kericuhan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa di Jakarta pada Kamis (28/8).
Sejumlah pelayat baik warga setempat dan kerabat masih memenuhi kediaman ALF di Perumahan Puri Bidara, Pasir Nangka, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Tidak hanya itu, terdapat beberapa pejabat pemerintah, anggota dewan dan pihak kepolisian turut hadir mengucapkan bela sungkawa.
Sugiono, Ketua RT, membeberkan ALF pergi ke Jakarta diajak rekannya.
"Ada izin mau pergi, tapi enggak kasih tahu mau ke mananya," kata Sugiono saat ditemui pada Selasa (2/9).
Pada Jumat (29/8), keluarga kebingungan ALF yang pergi sejak Kamis tidak kunjung pulang. Kakak korban akhirnya mendapatkan informasi di media sosial bila terdapat pelajar tanpa identitas sedang dalam perawatan medis.
Kemudian, sang kakak melakukan pengecekan yang ternyata anak laki-laki tersebut merupakan ALF yang dalam perawatan medis di rumah sakit kawasan Jakarta.
"Di sana, kondisi sudah kritis dan koma karena luka berat di kepala. Lalu pada hari Sabtu almarhum meninggal dunia," ucapnya.
Dalam situasi ini, pihak keluarga menyesali kejadian yang terjadi namun sepakat untuk tidak meneruskannya ke jalur hukum. Keluarga menganggap kondisi ini sebagai musibah.
"Keluarga sudah sepakat tidak memperpanjang ke jalur hukum, dan ini sudah musibah. Kami juga berharap tidak ada lagi korban dalam aksi penyampaian aspirasi yang saat ini sedang terjadi," ungkapnya.