Dua pelajar bawa bom molotov ditangkap saat hendak unjuk rasa di DPR

Jakarta (ANTARA) - Kepolisian telah menangkap dua pelajar yang kedapatan membawa sejumlah bom molotov di dalam tas mereka saat akan mengikuti unjuk rasa di Gedung DPR/MPR/DPD RI pada Kamis.

"Kedua pelajar ini berinisial IA (20)dan LM (19) menumpang mobil truk dan ingin ikut aksi unjuk rasa," kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, kedua pelajar ini diamankan di Traffic Light Cocacola di Jalan Raya Perintis Kemerdekaan Kelapa Gading (Jakarta Utara) pada Kamis sore sekitar pukul 15.30 WIB.

Saat itu petugas sedang melakukan penyekatan sebagai upaya agar tidak ada pelajar dari luar Jakarta yang ikut dalam aksi unjuk rasa di Gedung Parlemen di Senayan.

Petugas mengamankan dua tas, empat botol kaca berisi minyak tanah dan empat kepala pecahan botol kaca atau molotov.

Baca juga: Anak sekolah dimobilisasi oleh alumninya untuk ikut aksi di DPR

Baca juga: KPAI minta anak dipisahkan dari massa aksi dengan cara humanis

Ia mengatakan, penangkapan ini berawal saat tim gabungan dari Polsek Kelapa Gading gabungan bersama jajaran Polres Metro Jakarta Utara, Koramil Kelapa Gading, Satpol PP dan Sudin Perhubungan melakukan penyekatan di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Lalu sekelompok remaja menumpang di sebuah truk yang pengemudinya ingin ikut demo di Gedung DPR/MPR/DPD RI.

"Petugas menggeledah kedua pelaku ini dan ditemukan botol bom molotov yang sudah mereka persiapkan," katanya.

Setelah dilakukan interogasi, kedua pria ini mengaku ingin bergabung dalam unjuk rasa di Senayan. "Mereka diajak teman-teman untuk ikut aksi," kata dia.

Baca juga: Aktivitas warga Jakarta terganggu unjuk rasa di DPR

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.