Dinsos Karawang Akan Sekolahkan Anak yang Dipaksa Mengemis Orang Tuanya

1 month ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dok. Dinsos KarawangOrang tua paksa enam anaknya mengemis, kini diamankan petugas Dinsos Karawang. Foto: Dok. Dinsos Karawang

Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berencana menyekolahkan anak-anak yang dipaksa menjadi pengemis oleh orang tuanya di jalan dan Pasar Rengasdengklok.

Dari keenam anak, dua di antaranya pernah sekolah di tingkat SD, namun kini putus sekolah. Enam anak itu berusia 21 tahun, 17 tahun, 15 tahun, 12 tahun, 10 tahun dan paling kecil balita berusia 3 tahun.

"Kami mau tarik anaknya, sekolahkan gratis, anaknya diurus. Yang kecil dipindah ke yayasan, yang gede kami masukkan ke sekolah paket C di Bogor atau Subang," ungkap Pekerja Sosial Ahli Pertama Dinsos Karawang, Asep Riyadi, Kamis (26/6).

"Kalau untuk ibunya kami kirim ke Lembang, ada pembinaan modal usaha dan keterampilan," lanjutnya.

Tak Mau Dibina Bakal Dilaporkan ke Polisi

Asep bilang tawaran itu akan disampaikan dalam beberapa hari ke depan. Jika pihak keluarga tidak mau menerima, Dinsos akan melaporkannya ke polisi atas dugaan eksploitasi anak.

"Ini baru 2 hari, selepas 7 hari kami akan menawarkan, tapi kalau tetep kukuh enggak mau dibina, kami akan laporkan ke unit PPA, di situ ada eksploitasi anak lho, penelantaran anak secara fisik dan non fisik," jelasnya.

Dinsos Karawang menginginkan kasus semacam ini tidak terus berulang tanpa penyelesaian yang jelas.

 Dok. Dinsos KarawangOrang tua paksa enam anaknya mengemis, kini diamankan petugas Dinsos Karawang. Foto: Dok. Dinsos Karawang

"Intinya kami bukan menjauhkan ibu dari anak-anaknya, tapi kami menginginkan sesuatu yang memang bermanfaat ke depannya. Kita tangani hal begini banyak dan udah capek dibohongin. Kita pengin benar-benar solusi tepat sasaran dan memberikan efek jera ke yang bersangkutan," jelasnya.

"Kalau langsung dipulangin terus disangkanya kita penanganan bohong-bohongan. Ngambil, nangkep, dipulangin keluarga, nanti balik lagi, gitu aja terus," tandas Asep.

Kata Orang Tua

Iyah (40), ibu dari 6 anak tersebut mengaku keberatan jika anak-anaknya disekolahkan dalam kondisi berjauhan dengannya.

"Emak mah nggak tenang dijauhin, diurus saudara aja nggak mau. Maksudnya biarin sekolah di SD atau MI kek, tapi jangan jauh-jauh. Suka kepikiran emak mah," cetusnya.

Iyah menegaskan tidak pernah sengaja meminta-minta. Dia mengaku hanya berkeliling memulung gelas plastik untuk dijual lagi ke pengepul.

Sementara suaminya, Dating, cuma buruh serabutan yang penghasilannya tak menentu.

"Ada yang ngasih mah, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, enggak pernah emak minta-minta misalkan liar ke mana di Telagasari, gak minta kok," seru Iyah.

"Ngandelin (suami) kuli tandur doang mah enggak pasti, paling dapetnya Rp 30 ribu sehari. Misal ke Telagasari ngerongsok, ya gitu kan, naik motor suami mah ngerongsok, suka ada yang ngasih dia yang bakar sampah," jelasnya.

Pengakuan Anak

DN (17 tahun), satu dari enam anak yang diduga dipaksa mengemis oleh kedua orang tuanya, menolak jika harus melanjutkan kembali sekolah.

Dinas Sosial (Dinsos) Karawang mulanya berencana menyekolahkan 6 anak Iyah agar mendapatkan hak pendidikan yang layak.

"Enggak mau. Malu ah udah gede," ucap DN ditemui di Rumah Singgah Dinsos Karawang, Kamis (26/6).

Di samping itu, ia mengaku sudah menikah sejak dua bulan lalu, sehingga tidak tidak terlintas di pikirannya harus kembali bersekolah.

"Iya udah ada suami. Suami kerjanya ngikut orang bikin lemari," katanya.

Saat ini ia cuma ingin kembali pulang ke rumahnya. Urusan ekonomi, ia pasrahkan sepenuhnya pada suami dan kedua orang tuanya.

"Rumah sendiri belum ada. Kadang nginep di rumah suami, kadang di rumah (sendiri). Sekarang mah pengin ngikut suami aja gimana-gimananya," tutur DN.

Read Entire Article