
KEPALA Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, mengatakan masih ada penolakan imunisasi dari orangtua saat pihaknya menjalankan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Ia menyebut hal itu cukup menjadi kendala untuk mengejar cakupan imunisasi. Selain itu, perubahan jadwal karena kegiatan akademik dan nonakademik sekolah juga menjadi salah satu tantangan.
"Memang masih ada berbagai kendala pada pelaksanaan BIAS. Terutama masih adanya penolakan terhadap kegiatan imunisasi yang disebabkan kurangnya pemahaman mengenai pentingnya imunisasi. Kendala lainnya perubahan jadwal karena kegiatan akademik dan nonakademik sekolah," kata Wita, Kamis (28/8).
Pelaksanaan BIAS di Kota Sukabumi, ujar dia, sudah berjalan sejak beberapa waktu lalu. Ia menyebut terdapat 8.749 pelajar yang telah mendapatkan imunisasi.
"Mereka yang sudah mendapatkan imunisasi merupakan pelajar kelas 1 hingga kelas 9," ucapnya.
Sementara itu, progres capaian imunisasi tertinggi yaitu Measles Rubella (MR). Imunisasi itu telah diberikan kepada 5.103 orang pelajar kelas I dengan persentase capaian sebesar 82,59%. Sedangkan imunisasi Human Papillomavirus (HPV) telah diberikan kepada 2.174 orang pelajar kelas 5, kemudian 58 orang pelajar kelas 6, dan 1.414 orang pelajar kelas 9.
"Sasaran kegiatan BIAS adalah pemberian imunisasi MR kepada 6.179 pelajar kelas I. Sedangkan imunisasi HPV ditargetkan diberikan kepada 6.093 pelajar kelas 5 hingga kelas 9," imbuh Wita yang bergelar dokter gigi ini.
Pelaksanaan BIAS selanjutnya diagendakan pada November. Sasarannya pemberian imunisasi Difteri Tetanus (DT) dan Tetanus Difteri (TD).
"Imunisasi DT dan TD untuk pelajar kelas 1, 2, dan 5," pungkasnya. (H-4)