
BUPATI Cirebon Imron Rosyadi mengkhawatirkan kondisi iklim investasi akibat aksi demonstrasi disertai kesuruhan yang terjdi di Kabupaten Cirebon. Pemkab Cirebon berjanji memberikan insentif untuk pengusaha yang terdampak kerusuhan.
“Kerusuhan tentu akan memberikan sentimen dan dampak negatif bagi investor. Mereka akan berhati-hati untuk menanamkan modal ketika situasi sosial dan politik tidak kondusif,” tuturnya, Selasa (2/9).
Unjuk rasa anarkistis terjadi di Kabupaten Cirebon pada Sabtu (30/8). Perusakan dan pembakaran menimpa gedung DPRD Kabupaten Cirebon. Sejumlah fasilitas seperti televis, komputer dan barang elektronik lainnya juga turut dijarah.
Pasca kejadian tersebut, Pemkab Cirebon melakukan evaluasi terkait dampak kerusuhan terhadap proyek-proyek investasi yang sedang berjalan.
“Keamanan menjadi faktor utama yang menentukan keberlanjutan investasi. Kita harus memastikan seluruh investor merasa aman dan nyaman untuk melanjutkan kegiatan usaha mereka. Stabilitas sosial dan ekonomi adalah kunci,” jelas Imron.
Selain melakukan evaluasi dampak kerusuhan, lanjut di, pihaknya juga telah menyiapkan strategi pemulihan ekonomi secara cepat untuk kembali ke kondisi normal.
“Kami berkoordinasi dengan aparat keamanan dan stakeholder terkait untuk memastikan situasi kembali kondusif. Semua pihak juga diimbau agar menyampaikan aspirasi secara damai,” tambahnya.
Pemkab Cirebon juga tengah menyiapkan paket insentif tambahan bagi investor yang terdampak kerusuhan. “Langkah ini untuk menjaga arus investasi tetap stabil dan mendorong pemulihan ekonomi lokal,” jelas Imron.
Sementara itu menurut data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, dalam beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan minat investor, khususnya pada sektor industri manufaktur dan logistik.