Bahkan manajemen perusahaan mengapresiasi langkah cepat aparat penegak hukum yakni Polda Sumsel yang bergerak menindaklanjuti kasus penggelapan BBM.
“Tindakan ini merupakan bukti dukungan terhadap upaya kami mewujudkan operational excellence yang berintegritas, khususnya dalam distribusi BBM di Palembang,” kata Manager Coporate Communication & Relations, Putiarsa Bagus Wibowo yang dikutip dalam pernyataan resminya, Rabu (20/8/2025).
Bagus menjelaskan, AMT yang terlibat bukan karyawan tetap perusahaan, melainkan pekerja alih daya dari PT Lambang Azas Mulia. Jika terbukti bersalah secara hukum, pihaknya siap menjatuhkan sanksi tegas sesuai aturan, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip kerja, prosedur operasional, dan nilai integritas yang selalu kami junjung tinggi,” tegas perusahaan.
Sebagai pihak yang turut dirugikan, Elnusa Petrofin yang merupakan anak perusahaan dari PT Elnusa Tbk, memastikan telah mengambil langkah korektif dan preventif, seperti evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan, optimalisasi teknologi distribusi, dan perbaikan mekanisme kemitraan.
"Perusahaan juga terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan peristiwa serupa tidak terulang di masa depan. Dalam seluruh operasionalnya, kami menegaskan komitmennya terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG) serta kepatuhan penuh pada hukum dan peraturan yang berlaku, "kata dia.
Sebelumnya Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumsel membongkar kasus penyalahgunaan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang dilakukan oleh oknum sopir tangki pengangkut PT. Elnusa Petrofin pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel, Kombes Pol Bagus Suropraromo Oktobrianto mengatakan bahwa polisi menemukan segel tangki BBM yang sudah salam kondisi rusak dan sebagian isi BBM jenis biosolar dan dexlite telah diturunkan sebanyak 400 liter untuk dijual secara ilegal seharga Rp 2 juta.
“Modus para pelaku adalah dengan melepaskan GPS kendaraan untuk mengelabui pihak manajemen agar seolah-olah truk masih berada di sekitar depo. Sebagian BBM kemudian diturunkan di lokasi tertentu untuk diperjualbelikan,” kata dia.