Bunga Pinjol Dipotong Separuh, AFPI Tegaskan tak Ada ''Kartel''

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menegaskan tidak pernah ada kesepakatan antarpenyelenggara pinjaman daring (pinjol) untuk menentukan batas maksimum suku bunga. Pernyataan ini disampaikan usai sidang pendahuluan di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Ketua Bidang Hubungan Masyarakat AFPI, Kuseryansyah, mengatakan penetapan batas bunga dilakukan sebagai bentuk perlindungan konsumen, bukan hasil kesepakatan antarplatform. “Pada 2018, kehadiran pinjol ilegal yang mematok bunga tinggi sangat meresahkan masyarakat, dan ini menjadi perhatian serius kami,” ujarnya.

Untuk melindungi masyarakat dari pinjol ilegal dan praktik predatory lending, ditetapkan batas maksimum suku bunga mengikuti arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat itu sebagai langkah perlindungan konsumen.

AFPI mencatat, pada 2018 batas maksimum manfaat ekonomi ditetapkan sebesar 0,8 persen per hari, lalu diturunkan menjadi 0,4 persen pada 2021. Kuseryansyah menegaskan batas tersebut adalah ceiling price, bukan fixed price.

“Batas maksimum manfaat ekonomi merupakan ceiling price (suku bunga maksimum), bukan fixed price (suku bunga tetap). Artinya, setiap platform bebas menentukan tingkat suku bunga selama tidak melewati batas maksimum tersebut,” jelasnya.

Dengan lebih dari 100 platform anggota AFPI saat itu, ia menilai mekanisme ini menjaga persaingan sehat di pasar. Konsumen tetap memiliki banyak pilihan layanan dan skema pinjaman.

Terkait proses hukum yang berjalan, AFPI menyerukan transparansi dari penyelenggara pinjaman agar menyampaikan bukti di persidangan KPPU untuk membuktikan tidak ada kesepakatan pengaturan bunga secara kolektif.

“AFPI menghormati seluruh proses persidangan dan mengimbau platform untuk menyampaikan bukti-bukti di persidangan guna menunjukkan bahwa tidak ada kesepakatan menentukan manfaat ekonomi antarplatform,” tegas Kuseryansyah.

AFPI juga berkomitmen mendukung regulasi perlindungan konsumen tanpa menghambat inovasi sektor fintech. “Kami percaya proses hukum ini menjadi kesempatan untuk menegaskan tidak ada niat buruk dalam pengaturan batas maksimum suku bunga oleh AFPI,” ujarnya.

Read Entire Article