Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam acara konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/12/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTOBank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 berada pada kisaran 4,7-5,5 persen, dengan titik tengah di angka 5,1 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, proyeksi ini masih dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi global yang berdampak langsung ke kinerja ekspor nasional.
"Yang kami perhitungkan di sini memang baru lebih banyak dampak dari melambatnya ekonomi global," ujar Perry saat Rapat Kerja dengan Banggar DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (1/7).
Menurut Perry, negara-negara mitra dagang utama Indonesia justru mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, termasuk Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Eropa, dan Jepang.
Dengan kondisi tersebut, katanya, Indonesia harus bekerja ekstra untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, khususnya melalui perluasan pasar ekspor dan penguatan investasi.
Perry menyebut ada lima langkah yang harus ditempuh untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke depan, yakni memperluas ekspor ke berbagai negara di luar mitra dagang tradisional.
Mendorong investasi termasuk Penanaman Modal Asing (PMA), memperbesar stimulus fiskal untuk mendorong permintaan domestik, mendorong digitalisasi ekonomi, termasuk sektor UMKM dan sistem pembayaran, dan kebijakan moneter pro-pertumbuhan melalui penurunan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar.
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Fathul Habib SholehDalam paparannya, Perry memperkirakan nilai tukar rupiah pada tahun 2026 akan berada pada rentang Rp 16.000-Rp 16.500 per Dolar AS. Perry menjelaskan, BI terus melakukan intervensi tak hanya di pasar domestik tetapi juga di pasar internasional.
“Kami intervensi di pasar offshore non delivery forward. Kami intervensi di Hongkong, di Eropa maupun di Amerika sehingga kenapa nilai tukar rupiah yang pada hari pertama lebaran itu sekitar Rp 16.900, sekarang hari ini bisa diturunkan di bawah Rp 16.200,” ungkap Perry.
Sementara itu, cadangan devisa Indonesia saat ini mencapai USD 152,5 miliar, yang dinilai cukup kuat untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Untuk inflasi, BI memperkirakan akan tetap terjaga pada rentang 1,5 persen hingga 3,5 persen pada tahun depan.
Perry menyampaikan apresiasi atas kerja sama pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan inflasi pangan.
Risiko Global Masih Menghantui
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Long Beach, California, Amerika Serikat, Rabu (2/4/2025). Foto: Frederic J. Brown/AFPLebih lanjut, Perry juga menyoroti risiko dari sisi global, seperti tingginya defisit fiskal AS yang diperkirakan naik menjadi 7 persen serta kenaikan US Treasury Yield yang akan berdampak pada biaya penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
Meski begitu, Perry memastikan ketahanan ekonomi eksternal Indonesia masih cukup kuat. Neraca transaksi berjalan diperkirakan tetap rendah, hanya sekitar 0,9 persen hingga 1,1 persen dari PDB.
"Itu dari global ya. Dari suku bunga, memang Fed tahun ini kemungkinan bisa nurunkan 2 kali, dari 4 persen ke 3,5 persen. Cuma masalahnya, utang Amerika itu membesar karena defisit Amerika akan naik dari 6,4 persen ke 7 persen," jelasnya.
Perry menambahkan, arus masuk portofolio sudah mulai pulih sejak April-Mei 2025, terlihat dari mulai masuknya investasi di pasar SBN.
Terakhir, BI membuka peluang untuk penurunan lanjutan suku bunga, seiring dengan upaya menjaga likuiditas dan mendukung pertumbuhan. Pasalnya, BI sudah melakukan dua kali penurunan suku bunga pada Januari dan Mei 2025 lalu.
“Stabilisasi nilai tukar juga kami lakukan, kami juga sudah beli SBN sejauh ini Rp 130,6 triliun sampai minggu lalu, dan kami koordinasi ini bagian kami untuk melakukan stabilisasi nilai tukar juga ekspansi likuiditas,” imbuh dia.

1 month ago
8
















:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295279/original/084334800_1753431799-Screenshot_2025-07-25_150203.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2810634/original/078766200_1558338256-2019-05-20.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307706/original/034270900_1754476306-Glare_Free_Samsung.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5308800/original/005524700_1754555604-Indosat_Ooredoo_Hutchison_02.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4658218/original/056271800_1700625289-dl.beatsnoop.com-3000-6A2xrzVZUW.jpg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5278334/original/082633500_1752063732-Galaxy_Z_Fold7_dan_Flip7_02.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310131/original/064513800_1754659554-Foto_1__9_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/995566/original/029354700_1442812447-apple-store-logo-sign-2.jpg)





:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4110996/original/050787700_1659452347-Spotify_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299092/original/077025400_1753780189-WhatsApp_Image_2025-07-29_at_15.16.52_9837456a.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5248263/original/008680500_1749571851-macOS_Tahoe_26_01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310493/original/086946400_1754722774-Dan_Houser__Pendiri_Absurd_Ventures_dan_Mantan_Pendiri_RockStar-fotor-20250809125727.jpg)
English (US) ·