Mobil listrik Polytron telah mengantongi sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) Kementerian Perindustrian sebanyak 40,75 persen. Salah satu yang membuat kandungan lokalnya tinggi karena penggunaan paket baterai di Indonesia.
”Beberapa local parts yang mendukung TKDN itu battery pack dan pengecatan, seperti engine hood dan panel lainnya,” ujar Product Specialist EV 4W Polytron, Philip Samuel Tandio kepada kumparan, Selasa (2/9/2025).
Diketahui baterai yang digendong mobil listrik Polytron dipasok oleh Gotion, yang sudah punya fasilitas perakitan baterai LFP di Indonesia. Perusahaan asal China ini juga memasok baterai untuk Wuling, Neta, DFSK, hingga GWM melalui model Ora.
Saat ini, seluruh kegiatan perakitan mobil listrik Polytron dilakukan di fasilitas milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Purwakarta, Jawa Barat dengan skema Semi-Knocked Down (SKD).
Melalui perakitan SKD, artinya Polytron masih melakukan impor komponen, kemudian baru disatukan hingga menjadi mobil utuh oleh PT HIM di Indonesia. Meski begitu, Polytron tetap harus berinvestasi untuk mengoperasikan lini produksinya.
Kendati belum memiliki pabrik sendiri, langkah tersebut membantu Polytron memenuhi TKDN 40 persen, serta upaya mendapatkan dukungan pemerintah lewat insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) 10 persen.
Sekilas Mobil Listrik Polytron G3+
Polytron G3+ merupakan full electric SUV dengan panjang total 4.750 mm, lebar 1.910 mm, tinggi 1.710 mm, serta jarak sumbu roda 2.800 mm. Kendati dimensinya cukup besar, dapur mekanisnya tetap powerful.
Ia menggendong baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) berkapasitas 51,9 kWh dengan daya tempuh maksimum 402 kilometer (CLTC). Kecepatan maksimumnya mencapai 150 km/h dengan motor penggerak berkekuatan 201 dk dan torsi 320 Nm.
Mobil listrik perdana Polytron ini hadir dalam dua tipe, yakni G3+ dan G3. Keduanya dipasarkan dalam skema pembelian sewa baterai atau kepemilikan utuh dengan baterai.
Polytron G3 ditawarkan seharga Rp 299 juta dengan skema sewa baterai dan Rp 419 juta untuk harga normal. Sementara, Polytron G3+ dibanderol Rp 339 juta dengan skema sewa baterai dan Rp 459 juta dengan baterai.