Apple TV+ membuka kemungkinan untuk memproduksi konten cerita lokal dari Indonesia. Potensi ini diungkap oleh Senior Vice President Apple Services, Eddy Cue, dalam wawancara eksklusif di Cikini pada Selasa (26/8). Potensi cerita Tanah Air untuk mendunia, menjadi sorotan utama.
"Salah satu hal yang ingin kami lakukan saat memulai Apple TV+ adalah menciptakan konten dari seluruh dunia, tetapi kami menginginkan konten yang dapat diterima di seluruh dunia," ujar Eddy Cue.
Eddy Cue menyebut fokus utama pihak Apple TV+ saat ini bukan hanya sekadar konten lokal, melainkan konten lokal yang memiliki daya tarik universal.
"Kami tidak mencoba menciptakan konten lokal saja, tetapi kami ingin menciptakan konten lokal yang dapat diterima di mana saja," jelas Eddy.
Sebagai contoh kesuksesan, Eddy menyorot film terbaru mereka, F1, yang dibintangi Brad Pitt, dan meraup sukses besar.
"Film terbaru kami adalah F1, yang jelas telah berhasil luar biasa. Ini adalah film terbesar Brad Pitt yang pernah ada. Ini film yang sangat sukses di seluruh dunia. Ini cerita yang hebat. Berhasil di mana saja," jelas Eddy Cue.
Contoh lain adalah serial Slow Horses, yang diproduksi di Inggris namun sangat populer secara global. Eddy menyebut hal itu menunjukkan bahwa kualitas cerita mampu melampaui daerah asal produksinya.
Setiap proyek yang dikerjakan Apple TV+, termasuk potensi cerita dari Indonesia, bakal siap digarap secara matang dan selektif. Eddy Cue melihat adanya peluang besar di masa depan.
"Sekarang, selain itu, saya pikir ada peluang di masa depan untuk menciptakan konten di sini yang bisa diterima di seluruh dunia. Begitulah cara kami memikirkannya," ujar Eddy Cue.
"Saat ini, kami belum mulai melakukannya, tetapi saya berharap suatu hari nanti kami bisa memulainya di sini," lanjut Eddy.
Mengenai genre spesifik yang menarik bagi Apple, Eddy Cue menjelaskan bahwa Apple TV+ tidak memiliki preferensi yang kaku.
"Tidak, saya kira tidak. Maksud saya, kami memutuskan, entah itu fiksi ilmiah atau komedi," jawabnya.
Ia mencontohkan kerandoman genre di Apple TV+, mulai dari fiksi ilmiah seperti Silo, komedi seperti Ted Lasso, The Studio, hingga drama seperti Friends and Neighbors.
"Kami ingin menciptakan konten yang melintasi genre, tetapi itu benar-benar merupakan karya konten terbaik," tutur Eddy.
Potensi cerita lokal untuk menjadi seperti Hawai story yang mendunia juga disinggung Eddy. Apple TV+ diketahui baru saja meluncurkan serial Chief Of War. Jason Momoa hadir sebagai pemeran, sutradara, sekaligus produser dalam serial itu.
"Saya pikir itu adalah contoh, itulah peluang nyata, karena yang kalian inginkan adalah menciptakan sesuatu yang bersifat lokal, tetapi semua orang ingin menontonnya di seluruh dunia," ucap Eddy.
"Itulah yang menjadi tantangan bagi kami. Dan saya setuju bahwa itu akan menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan suatu hari nanti," tutupnya.