Namun, mayoritas SPKLU yang saat ini beredar diletakkan di luar ruangan. Tak semua dilengkapi kanopi atau pelindung. Artinya, akan selalu terpapar panas matahari, maupun diterpa hujan deras. Lantas, apakah aman melakukan pengecasan mobil listrik seperti BYD Atto 1 saat diguyur hujan?
”Sebenarnya, desain plug-nya (konektor) itu sudah meng-cover hujan. Tapi, memang yang jadi pertanyaan itu sebenarnya bukan charger-nya, tapi arus daya yang dikeluarkan charger tersebut,” buka Bobby Bharata, Head of Product BYD Motor Indonesia kepada kumparan di Solo belum lama ini.
”Itu yang menjadi pemikiran, makanya SPKLU atau charging station di manapun itu disediakan kanopi, tujuannya memang itu (melindungi charging station dari hujan),” imbuhnya.
Kemudian, ia juga menjelaskan bahwa proses pengecasan tetap aman ketika hanya terkena percikan air. Namun saat terkena hujan lebat, dispenser charging station harus lebih diperhatikan daripada kendaraannya.
Hal ini dikarenakan sistem pengecasan baterai mobil listrik selalu diawasi oleh Battery Management System (BMS). Sehingga, mampu menjaga kondisi baterai, baik saat beroperasi maupun ketika sedang diisi daya.
BMS dapat berfungsi untuk memutus seluruh arus kelistrikan kendaraan apabila terjadi korsleting atau malfungsi dengan memadamkan kinerja elektrik.
”Kalau kena percikan air doang sih nggak ada masalah, yang repot kalau kena hujan langsung. Mungkin charger-nya yang akan jadi masalah,” katanya.
”Karena kalau di baterainya sendiri itu ada BMS ya. Ketika ada error atau korslet, dia matikan dulu,” pungkas Bobby.
Adapun kemampuan pengecasan BYD Atto 1 tersedia dalam sistem AC dan DC fast charging. Pengisian daya menggunakan AC mampu mengakomodir daya maksimal 7 kW, sesuai dengan tegangan wall charger resmi pabrikan.
Sementara, DC fast charging-nya mampu mengisi baterai mobil ini dengan tegangan 30 kW untuk tipe Standard dan 40 kW di versi Premium. Waktu yang dibutuhkan dalam mengisi daya baterai dari 30 hingga 80 persen hanya sekitar 30 menit.
Baterai Blade Battery yang digunakan memiliki kapasitas 30,08 kWh pada varian Standard dengan jarak tempuh 300 kilometer. Tipe di atasnya yakni Premium dibekali baterai 38,88 kWh dengan daya jelajah 380 kilometer.
Banderol yang ditawarkan mulai dari Rp 195 juta untuk trim Standard dan Rp 235 juta on the road (OTR) Jakarta untuk tipe Premium.