
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Jumat (1/8) kemarin.
Diketahui, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status awas sejak 17 Juni 2025.
Kepala BNPB, Suharyanto meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur untuk memastikan tidak ada lagi warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) yang telah ditetapkan.
"Erupsi kali ini tidak ada korban jiwa, namun terpantau masih ada warga Desa Boru yang belum meninggalkan kawasan rawan bencana," kata Suharyanto dalam keterangannya, Minggu (3/8).
BNPB mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km dan Sektoral Barat Daya-Timur laut 7 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya," ujarnya.
Selain itu, Suharyanto mengatakan pihaknya juga tengah mendorong hunian sementara (huntara) tahap III untuk para warga yang terdampak erupsi. Di targetkan huntara III ini sudah bisa dihuni pada pertengahan bulan Agustus 2025.
"Saat ini, pembangunan huntara tahap III masih berlangsung. Terdapat 68 kopel dari 100 kopel yang direncanakan telah terbangun. Targetnya, warga terdampak erupsi bisa menghuni huntara III pada pertengahan bulan Agustus 2025," ucapnya.
Sementara itu, Kepala PVMBG Hadi Wijaya menambahkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki masih berpotensi erupsi kembali. Gunung ini sudah menunjukkan peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dalam menuju permukaan.
Hadi pun meminta pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan karena berdasarkan hasil pengamatan pada erupsi terakhir, kejadian erupsi terjadi lebih cepat dari tanda-tanda kegempaan.
"Kejadian erupsi biasanya diperkirakan akan terjadi selang 4 jam pasca tanda-tanda kegempaan, namun pada erupsi Jumat malam, erupsi terjadi dua jam pasca pemberitahuan tanda-tanda kegempaan," tuturnya. (H-4)