
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan perlunya penegakan hukum yang tegas tanpa kompromi terhadap para provokator dan pelaku kerusuhan di Surabaya yang berujung pada perusakan dan pembakaran Gedung Grahadi. Menurutnya, aksi anarkis tersebut bukan hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga berpotensi menurunkan kepercayaan publik serta investor terhadap stabilitas Indonesia.
“Perusakan dan pembakaran Gedung Grahadi sangat disayangkan. Jika terbukti ada pihak yang sengaja mempersiapkan kerusuhan ini, harus diusut tuntas dan diproses hukum,” kata AHY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu.
Ia menekankan, demonstrasi damai adalah hak setiap warga negara, namun aksi yang berujung kekerasan justru merugikan masyarakat luas.
“Investor tentu ingin melihat stabilitas Indonesia. Kalau rusuh terus, siapa pun akan ragu untuk menanamkan modal,” ujarnya.
Selain soal ekonomi, AHY juga menyoroti kerusakan infrastruktur akibat kerusuhan. Ia menyebut akan menyampaikan langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perhubungan agar langkah perbaikan segera dilakukan. “Mudah-mudahan kerusakan bisa segera direhabilitasi dan kembali berfungsi normal,” katanya.
Lebih jauh, AHY mengingatkan aparat keamanan untuk tetap profesional dalam mengendalikan massa. Pengalamannya sebagai mantan perwira TNI membuatnya memahami beratnya situasi di lapangan, namun ia menegaskan kesabaran dan profesionalisme aparat harus dijaga agar tidak menimbulkan masalah baru.
Ia pun mengajak semua pihak untuk saling menghormati—masyarakat tetap damai dalam menyampaikan aspirasi, dan aparat tetap sabar dalam menjaga keamanan. “Kerusakan ekonomi, infrastruktur, maupun luka sosial jangan sampai menjadi beban panjang bangsa kita. Mari kita jaga negeri ini bersama,” tandas AHY. (Ant/E-3)