Gelombang demonstrasi merebak di berbagai daerah dan berujung ricuh. Demonstrasi ini dipicu oleh berbagai hal, salah satunya tewasnya Affan Kurniawan (21), pengemudi ojek online, yang terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada Kamis (28/08). Kondisi yang tidak kondusif ini makin diperparah dengan masifnya peredaran konten hoaks.
Peredaran konten hoaks semakin masif beredar dengan adanya teknologi kecerdasan artifisial (AI), terutama konten-konten deepfake. Menurut Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO), Septiaji Eko Nugroho, deepfake yang tersebar memiliki pengaruh yang besar terhadap gerakan kemarahan demonstrasi masyarakat yang tengah terjadi.
“Apinya sudah ada, tapi karena ditambahin, diguyur dengan bensin berupa hoaks itu ya, jadi terbakarnya jadi lebih luas. Ya, contohnya ini kan, video-video pembakaran di sebuah tempat. Itu juga bisa “mempromosikan” orang untuk kemudian, “oh ini sudah kebakaran di mana-mana gitu ya. Jadi mereka kayak semacam, ayo dong kita melakukan sesuatu, ayo kita bikin rusuh di tempat kita juga,” ucap Setiaji kepada kumparan, Senin (1/9).
Guna mewaspadai penyebaran berita hoaks, berikut 3 cara deteksi kebenaran informasi.
1. Cari Kebenaran Informasi Lewat Google Fact Check Tools
Melalui Google Fact Check Explorer Anda dapat menemukan artikel cek fakta yang sudah terverifikasi oleh Google dengan sistem penandaan ClaimReview. Fitur ini memungkinkan Anda untuk langsung memasukan klaim atau URL tertentu guna mencari dan melihat hasil pemeriksaan fakta yang sudah diperiksa, diverifikasi, dan dicarikan sumber awal oleh berbagai penerbit dan organisasi pemeriksa fakta independen di seluruh dunia.
Melalui Google Fact Check Tools kami mencari informasi mengenai gedung DPR yang terbakar. Klaim gedung DPR terbakar kami telusuri dengan mengetiknya di search bar yang tersedia. Setelah klik kaca pembesar muncul salah satu artikel dari media arus utama yang menyebut konten tersebut sesat. Artinya klaim yang beredar menyesatkan masyarakat.
2. Minta Bantuan AI Perplexity
Perplexity AI adalah salah satu alat berbasis GenAI yang mampu merangkum cepat dari banyak sumber yang terpercaya. Alat ini mampu memeriksa pernyataan/URL, mencari sumber awal, dan memberikan informasi terkini. Untuk memverifikasi jawaban dari AI, Perplexity selalu menyertakan sumber yang bisa diakses secara langsung.
Dengan Perplexity kami mencari informasi kebenaran soal rumor Sri Mulyani akan mundur dari jabatan menteri keuangan, informasi ini beredar di sosial media setelah kasus penjarahan rumahnya. Akhirnya kami bertanya pada Perplexity dan dijawab dengan rangkuman dari beberapa media arus utama Indonesia, hasil jawaban tersebut turut disertai sumber yang bisa langsung diklik.
3. Kenali Konten Deepfake dengan Facial.AI