PARTAI Amanat Nasional (PAN) telah mencapai usia 27 tahun sejak resmi didirikan pada tahun 1998. Sebagai salah satu partai politik yang berpengaruh di Indonesia, PAN telah mengalami berbagai fase perjalanan dalam dunia politik tanah air.
Berdasarkan informasi dari laman resminya, PAN didirikan oleh sejumlah tokoh nasional terkemuka, di antaranya Amien Rais, Faisal Basri, M. Hatta Rajasa, Goenawan Mohamad, Rizal Ramli, Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Toety Heraty, Emil Salim, A. M. Fatwa, Zoemrotin, Alvin Lie Ling Piao, dan beberapa tokoh lainnya.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sejarah kelahiran PAN tidak terlepas dari pengaruh besar yang diberikan oleh Amien Rais. Setelah terlibat aktif dalam upaya menjatuhkan rezim Orde Baru pada 1998, Amien bersama 49 rekannya yang tergabung dalam Majelis Amanat Rakyat (MARA) merasa bahwa upaya reformasi yang telah dicapai perlu dilanjutkan melalui pembentukan sebuah partai politik. Pengalaman dalam melawan otoritarianisme dan upaya membangun Indonesia yang lebih demokratis dan berkeadilan menjadi dasar dari inisiatif tersebut.
Pada awalnya, Amien Rais yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Muhammadiyah berkeinginan untuk kembali fokus pada organisasi Muhammadiyah setelah keberhasilan bersama rekan-rekannya dalam menggulingkan Orde Baru.
Namun, seiring dengan perkembangan situasi, Amien merasa bahwa perjuangan reformasi harus terus berlanjut untuk memastikan kelangsungan demokrasi dan kemajuan Indonesia. Dari sinilah muncul niat untuk mendirikan sebuah partai politik yang diberi nama Partai Amanat Bangsa (PAB), yang kemudian disepakati berubah menjadi Partai Amanat Nasional (PAN) pada pertemuan yang berlangsung pada 5 hingga 6 Agustus 1998 di Bogor.
Proses Deklarasi dan Tujuan PAN
Deklarasi resmi pendirian PAN dilakukan pada 23 Agustus 1998 di Istora Senayan, Jakarta, yang dihadiri oleh ribuan massa pendukung. Partai ini lahir dengan semangat untuk menggantikan pemerintahan Orde Baru yang cenderung otoriter, serta untuk membawa perubahan ke arah yang lebih demokratis.
PAN berkomitmen untuk menegakkan kedaulatan rakyat, keadilan sosial, serta kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan, baik material maupun spiritual. Selain itu, PAN juga mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, agama, dan kemajemukan dalam perjuangannya, dengan tetap mengedepankan prinsip nonsektarian dan nondiskriminatif dalam segala aspek.
Pendirian PAN didorong oleh tekad untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang lebih maju, adil, dan berdaulat. Dengan azas yang diusung, yaitu "Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam," PAN menempatkan agama sebagai landasan moral dan etika dalam berpolitik. Azas ini juga menegaskan pentingnya penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia, serta upaya untuk mengedepankan kemajemukan dalam memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan bangsa.
Perkembangan PAN Hingga Piklpres dan Pileg 2024
Meski kelahiran PAN tidak lepas dari pengaruh tokoh-tokoh Muhammadiyah, partai ini pada dasarnya terbuka bagi semua elemen masyarakat. Hal ini tercermin dalam prinsip dasar PAN yang mengedepankan inklusivitas dan toleransi terhadap perbedaan, baik dalam agama, ras, maupun suku bangsa.
Meskipun beberapa kalangan menganggap PAN sebagai partai yang didominasi oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah, kenyataannya partai ini selalu berupaya untuk menjangkau semua lapisan masyarakat Indonesia.
Seiring dengan perjalanan waktu, PAN terus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam politik Indonesia. Salah satu bentuk adaptasi tersebut adalah dengan mencalonkan sejumlah selebritas untuk berpartisipasi dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024, sehingga partai ini mendapat julukan lain "Partai Artis Nasional".
Sebanyak 11 kader selebritas, antara lain Ayu Azhari, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), Lula Kamal, Puput Novel, Uya Kuya, Sigit Purnomo (Pasha Ungu), Desy Ratnasari, Primus Yustisio, dan Nurul Qomar, turut serta dalam daftar calon legislatif dari PAN.
Dengan demikian, meskipun usia PAN sudah memasuki dua dekade lebih, partai ini tetap berusaha untuk relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Dari sebuah gerakan reformasi yang mengusung perubahan, PAN kini telah menjadi salah satu partai besar yang terus berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan, kemajuan, dan kemakmuran bangsa Indonesia.