Duka mendalam menyelimuti Portugal setelah Funikular Gloria (Elevador da Gloria), salah satu ikon wisata paling populer di Ibu Kota Lisboa, anjlok dan terguling pada Rabu (3/9) malam. Kecelakaan maut itu menewaskan setidaknya 15 orang dan melukai 18 lainnya, termasuk lima korban dalam kondisi kritis.
Dilansir Xinhua, kereta gantung berwarna kuning cerah ini bukan hanya sekadar alat transportasi, melainkan daya tarik wisata yang mengangkut ratusan wisatawan dari Lapangan Restauradores menuju kawasan Principe Real.
Pemandangan khas gerbong yang merayap di lereng curam dekat Avenida da Liberdade selama lebih dari satu abad, kini berubah menjadi tragedi.
“Ini hari yang sulit bagi kota kami. Lisboa sedang berduka,” kata Wali Kota Carlos Moedas.
Evakuasi Dramatis di Pusat Kota
Saksi mata mengatakan gerbong funicular meluncur tak terkendali menuruni bukit, sebelum menabrak bangunan di tikungan jalan.
“Benturannya begitu brutal, keretanya hancur seperti kotak kardus,” ujar Teresa d’Avo, kepada stasiun televisi SIC.
Tim penyelamat dikerahkan dalam jumlah besar, dan menurut pejabat darurat, seluruh korban berhasil dievakuasi dari puing gerbong tersebut dalam waktu dua jam.
Seorang wisatawan asal Spanyol, Felipe, mengaku tak percaya kecelakaan bisa terjadi di landmark sepopuler itu.
“Saya tidak pernah membayangkan hal serius semacam ini terjadi di jantung Lisboa,” katanya.
Sementara itu, mengutip Independent, Pemerintah Portugal langsung menetapkan hari Kamis (4/9) sebagai hari berkabung nasional. Presiden Marcelo Rebelo de Sousa, bahkan membatalkan agenda festival buku di Istana Belém sebagai bentuk keprihatinan.
Kecelakaan ini bukan yang pertama bagi Funikular Gloria. Pada 2018, sempat terjadi insiden serupa, meski tidak menimbulkan korban. Namun, kali ini dampaknya jauh lebih besar, dan mengguncang reputasi destinasi wisata bersejarah tersebut.
Dibangun pada akhir abad ke-19, Elevador da Gloria sudah lama menjadi daya tarik wisatawan dengan pesona khas gerbong retro yang mendaki dan menurun bukit curam kota tua Lisboa. Kejadian tragis ini bukan hanya memakan korban jiwa, tapi juga melukai simbol pariwisata kota yang selalu tampil di kartu pos, brosur wisata, hingga unggahan media sosial para pelancong.
Penyelidikan resmi masih berlangsung untuk memastikan penyebab kecelakaan. Namun, yang pasti, tragedi ini telah meninggalkan luka mendalam bagi warga Portugal, dan wisatawan yang mencintai Kota Lisboa.