Pada penyelenggaraan MLSC Surabaya Seri 1 2024 yang berlangsung pada 2–5 Mei 2024, tercatat 1.631 ikut bertanding dalam turnamen sepak bola putri usia dini tersebut. Kemudian MLSC Surabaya Seri 2 2024 pada bulan September tahun lalu sebanyak 1.476 siswi turut serta. Sementara di MLSC Surabaya 2025, jumlah peserta kembali meningkat menjadi 1.633 siswi.
Sementara itu, MLSC Surabaya Seri 1 2025/26 ini diikuti oleh 1.662 atlet. Ini jadi jumlah peserta tertinggi sepanjang digelarnya MilkLife Soccer Challenge Surabaya.
MLSC Surabaya Seri 1 2025/26 ini berlangsung sejak Selasa, 19 Agustus hingga Minggu, 24 Agustus mendatang. Turnamennya digelar di dua tempat sekaligus, yakni Stadion Brawijaya dan Stadion Bogowonto.
1.662 siswi yang turut serta berasal dari 79 Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Surabaya dan sekitarnya, yang terbagi ke dalam 64 tim U-10 dan 88 tim U-12.
Sama seperti beberapa kota lain dan seri sebelumnya, MLSC Bandung ini menghadirkan beragam challenge yang seru bagi peserta. Namun, yang utama tetaplah turnamen sepak bola 7 vs 7 di kelompok umur U-10 dan U-12.
Tak hanya itu, ada juga Skill Challenge guna menguji kemampuan dasar sepak bola pemain. Di Skill Challenge, ada lima tantangan yang disajikan mulai dari Shoot on Target, 1 on 1, Penalty Shoot, Dribbling, dan Passing & Control.
Tak ketinggalan, ada juga Festival Seneng Soccer yang diperuntukkan bagi siswi U-8. Festival ini dihadirkan guna memperkenalkan sepak bola terhadap siswi usia dini dengan cara yang menyenangkan.
Di seri sebelumnya, SD Pacarkeling V/186 jadi juara di kelompok umur U-10. Sementara itu, SDN Kalirungkut I/264 meraih gelar di kelompok umur U-12.
Berbeda dari perhelatan tahun sebelumnya yang digelar di delapan kota, MilkLife Soccer Challenge 2025/26 bergulir di 10 kota yakni Kudus, Semarang, Surabaya, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, hingga Jakarta. Di setiap kota, turnamen ini akan berlangsung sebanyak dua seri.
Penambahan dua kota penyelenggaraan, yakni Bekasi dan Malang, merupakan salah satu upaya untuk menjaring lebih banyak lagi bibit-bibit pesepakbola putri potensial di kota yang memiliki sejarah panjang dalam sepak bola.