
Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terus meningkat pada Mei 2025. Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyebut total kunjungan wisman pada bulan tersebut mencapai 1,31 juta kunjungan atau naik 12,15 persen dibanding April 2025 dan naik 14,01 persen secara tahunan.
“Pada Mei 2025, kunjungan wisman melalui pintu masuk utama adalah sebanyak 1.160.217 kunjungan, sementara wisman yang masuk melalui pintu masuk perbatasan ada sebanyak 145.783 kunjungan. Dengan demikian, secara total jumlah kunjungan wisman adalah sebanyak 1,31 juta atau naik 12,15 persen secara bulanan dan naik 14,01 persen secara tahunan,” kata Pudji dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (1/7).
Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga Mei 2025, total kunjungan wisman tercatat 5,63 juta kunjungan atau naik 7,44 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
Malaysia menjadi negara asal wisatawan terbanyak dengan kontribusi sebesar 18,26 persen. Australia berada di posisi kedua dengan 11,33 persen, disusul Singapura sebesar 9,68 persen.
Dibandingkan April 2025, jumlah kunjungan dari Malaysia dan Singapura meningkat, sementara dari Australia sedikit menurun. Namun secara tahunan, kunjungan dari ketiga negara tersebut tetap tumbuh.
Bandara Ngurah Rai tercatat sebagai pintu masuk utama bagi wisman, terutama yang berasal dari Australia. Peningkatan kunjungan di Bali ini turut didorong oleh sejumlah acara seperti Bali Spirit Festival dan Bali Training Ultra.
Wisatawan Nusantara
Jumlah perjalanan wisatawan Nusantara (wisnus) pada Mei 2025 mencapai 97,67 juta perjalanan, turun 24,04 persen secara bulanan. Namun, jika dibandingkan Mei 2024, angka tersebut meningkat 17,81 persen. Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga Mei 2025, jumlah perjalanan wisnus mencapai 508,67 juta perjalanan atau naik 16,13 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan jenis perjalanan, pada Mei 2025 tercatat 70,63 juta perjalanan intra (dalam satu provinsi) dan 27,47 juta perjalanan inter (antarprovinsi). Meski menurun dibanding April 2025, jumlah perjalanan ini tetap meningkat dibanding Mei 2024. Hampir semua provinsi menunjukkan perjalanan intra lebih tinggi dibanding inter, kecuali DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Banten.
Daerah tujuan utama perjalanan wisnus pada Mei 2025 adalah Kabupaten Bogor dengan 2,70 juta perjalanan, diikuti Kota Bandung dengan 2,24 juta perjalanan, serta Jakarta Selatan di posisi ketiga.
Wisatawan Indonesia ke Luar Negeri

Jumlah perjalanan warga Indonesia ke luar negeri (wisatawan nasional) pada Mei 2025 tercatat sebanyak 585.800 perjalanan, turun 36,78 persen dibanding April 2025 dan turun 6,52 persen secara tahunan.
Namun, secara kumulatif Januari hingga Mei 2025, jumlah perjalanan keluar negeri mencapai 3,84 juta perjalanan atau naik 7,63 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Tingkat Hunian Hotel
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Mei 2025 mencapai 48,28 persen, naik 1,30 persen poin dibanding bulan sebelumnya, namun turun 5,75 persen poin secara tahunan. Provinsi Bali mencatat TPK hotel tertinggi sebesar 58,10 persen, yang terdorong oleh banyaknya event seni dan olahraga.
Peningkatan TPK hotel tertinggi secara bulanan terjadi di Papua Tengah, naik 14,04 persen poin menjadi 46,9 persen pada Mei 2025. Kenaikan ini dipicu oleh penyelenggaraan Timika Inside Festival Art (TIFA).
Transportasi Penumpang dan Barang
Jumlah penumpang angkutan udara internasional dan kereta api pada Mei 2025 tercatat meningkat secara bulanan, sementara penumpang angkutan udara domestik dan laut domestik mengalami penurunan.
Peningkatan tertinggi tercatat pada angkutan udara internasional, yaitu 11,05 persen. Hal ini antara lain didorong oleh keberangkatan jemaah haji dan momen libur panjang.
Secara tahunan, peningkatan penumpang tertinggi tercatat pada angkutan laut domestik sebesar 17,26 persen. Sebaliknya, angkutan udara domestik mengalami penurunan penumpang sebesar 14,19 persen.
Untuk angkutan barang, secara bulanan seluruh moda transportasi mencatat kenaikan, dengan pertumbuhan tertinggi pada kereta api sebesar 10,43 persen. Sementara secara tahunan, pertumbuhan tertinggi terjadi pada angkutan laut domestik sebesar 18,36 persen dibanding Mei 2024.