KETUA Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan melontarkan berbagai tudingan kepada pengusaha besar Indonesia. Misalnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan itu menuding bahwa pengusaha besar Indonesia hanya ingin mengekspansi dan memonopoli pasar dalam negeri.
"Mereka minta konsensi. Lalu (mereka) ingin monopoli, ingin mengelola mulai dari tanah, (hingga) tanamannya. Pabrik dia yang kelola dan hilirasi. Mereka urus sampai ke kampung," kata Zulkifli di acara Hari Ulang Tahun ke-27 PAN di Jakarta, pada Ahad malam, 24 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
PAN merayakan HUT ke-27 Ahad ini, meski ulang tahun partai itu bertepatan pada 23 Agustus 2025. PAN mengusung jargon "Pangan Terdepan". Ada berbagai program yang digelar memperingati ulang tahun ini, seperti membantu pangan kepada ribuan masyarakat.
Awalnya Zulkifli membandingkan orientasi pengusaha besar negara lain dengan pengusaha besar Indonesia. Ia mengatakan banyak pengusaha negara lain yang mengekspansi pasar ke luar negaranya. Zulkifli mencontohkan pengusaha besar dari Tiongkok dan Taiwan. Pengusaha kedua negara tersebut menjual produk ponsel sampai ke luar negeri.
"Mereka selalu bersaing ke luar. Pasar kita diserbu oleh mereka," ujar Zulkifli.
Ia mengatakan kodisinya berbeda dengan pengusaha besar Indonesia yang cendrung menarget pasar dalam negeri. Bahkan mereka ingin menguasai pasar sampai ke kampung-kampung.
Menurut Zulkifli, kondisi ini berbeda ketika dirinya masih duduk di sekolah dasar pada era Orde Baru. Ia mengenang masyarakat yang menguasai pertanian, perternakan, dan warung. Pengusaha besar dilarang berusaha di sektor tersebut. "Karana itu urusan rakyat," ujar dia.
Namun, dia merasa larangan itu sirna setelah reformasi 1998. Kini, pengusaha besar bisa masuk ke berbagai bidang tersebut, mulai dari tambang hingga pertanian. "Ini merugikan masyarakat, " katanya.
Zulkifli mengklaim sudah memprotes kondisi tersebut. Dia sering mengatakan bahwa masyarakat harus diberdayakan. Ekonomi harus berpihak kepada rakyat.