YouTuber, Andovi Da Lopez dan Jovial Da Lopez, ikut melakukan aksi demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (1/9). Mereka ikut menyuarakan sejumlah tuntutan yang belakangan menjadi keresahan masyarakat.
"Kita akan membuat 17+8 tuntutan rakyat yang berbasis 3 poin penting. Transparansi, reformasi, dan empati," kata Andovi di lokasi.
17 tuntutan itu berisikan permintaan agar Presiden Prabowo Subianto menarik aparat militer dari pengamanan sipil. Termasuk memastikan tak adanya kriminalisasi demonstran.
Kemudian ada pula tuntutan untuk membentuk tim investigasi kasus tewasnya Affan Kurniawan, ojol yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob. Serta para korban lainnya yang mengalami kekerasan aparat selama aksi unjuk rasa.
Sebanyak 17 tuntutan ini diminta untuk selesai dalam sepekan. Maksimal dituntaskan 5 September 2025.
Sementara Jovial menambahkan, ada 8 tuntutan lain jangka panjang yang harus diselesaikan dalam setahun. Utamanya dalam tuntutan itu ada melakukan reformasi DPR.
"Nah, intinya bersihin reformasi DPR besar-besaran. Tuh, selama ini kita tahu, bahkan Ahmad Sahroni kemarin ngomong kok, eh KPK kalau mau nangkep, cover ketua partai dulu," ujar Jovial.
"Ini orang-orang DPR itu kerja untuk ketua partai atau kerja untuk rakyat. Kalau kita benar-benar mau reformasi DPR besar-besaran, kerja untuk rakyat, titik. Itu doang yang kita inginkan," sambung dia.
Adapun dalam aksi demo hari ini berjalan kondusif. Seluruh massa aksi menyampaikan aspirasinya dengan damai. Mereka pun kini telah meninggalkan Gedung DPR RI.