REPUBLIKA.CO.ID,SOLO – Lebih dari 500 atlet disabilitas dari 35 provinsi, Ahad (31/8/2025), hadir di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo. Mereka menyelenggarakan Malam Tasyakuran Bintang Jasa Nararya untuk Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, yang baru saja menerima penghargaan kehormatan dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Seluruh penyelenggaraan dilakukan mandiri oleh para atlet dengan sistem gotong royong. Tanpa sponsor, tanpa intervensi pihak luar, acara ini sepenuhnya dibiayai dari urunan swadaya atlet sebagai ungkapan cinta dan terima kasih atas dedikasi Senny memimpin NPC Indonesia selama 22 tahun.
Malam tasyakuran menampilkan testimoni para atlet, suguhan budaya, dan kilas balik perjalanan NPC Indonesia. Puncak acara yakni saat 100 foto atlet difabel ditampilkan di layar LED hingga membentuk mozaik wajah Senny Marbun. Simbol itu menggambarkan persatuan seluruh anak bangsa yang pernah beliau bina, membuat seisi ruangan terharu.
“Pak Senny bukan hanya ketua umum bagi kami, beliau adalah bapak yang mengubah keterbatasan menjadi kekuatan. Acara ini murni dari hati kami,” ujar Muhammad Fadli Imammudin, Ketua Panitia sekaligus atlet para-cycling nasional.
Wakil Ketua Panitia, Ni Nengah Widiasih, menambahkan mengatakan, penghargaan Bintang Jasa Nararya untuk Senny adalah kado terindah bagi keluarga besar difabel Indonesia. Panggung kesetaraan dan prestasi yang kami torehkan selama ini adalah buah dedikasi seumur hidup beliau.
Dalam sambutannya, Senny mengatakan
bintang Jasa Nararya ini bukan untuk pribadi, tetapi milik bersama. Ini adalah pengakuan negara bahwa keterbatasan fisik tidak pernah membatasi cakrawala prestasi.
Ia menegaskan penghargaan ini adalah refleksi perjuangan kolektif seluruh atlet difabel, pelatih, dan pengurus yang telah berjuang mengibarkan Merah Putih di berbagai ajang dunia.
Di bawah kepemimpinan Senny sejak 2003, NPC Indonesia mencatat prestasi. Di antaranya, hattrick Juara Umum ASEAN Para Games (2017, 2022, 2023).
Prestasi Asian Para Games (peringkat 5 di 2018 Jakarta, peringkat 6 di 2022 Hangzhou). Rekor sejarah di Paralympic Games (14 medali di Paris 2024, termasuk emas).
Pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar, pertama di Asia Tenggara.
Pengangkatan 193 atlet difabel menjadi PNS (2022), memberi jaminan masa depan.
Malam tasyakuran ini tidak hanya merayakan penghargaan negara untuk Senny, tetapi juga menjadi simbol revolusi paradigma kesetaraan di Indonesia. Atlet difabel kini semakin dihargai sebagai aset bangsa, bukan sekadar simbol semangat.