
Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (1/7). Nasdaq dan S&P 500 ditutup lebih rendah terseret oleh melemahnya saham teknologi berkapitalisasi besar, sementara Dow berakhir lebih tinggi usai melewati hari bergejolak imbas likuiditas musiman yang rendah.
Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) naik 400,17 poin atau 0,91 persen menjadi 44.494,94. S&P 500 (.SPX) turun 6,94 poin atau 0,11 persen menjadi 6.198,01, dan Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 166,84 poin atau 0,82 persen menjadi 20.202,89.
Indeks saham unggulan Dow mendapat dorongan dari sektor-sektor yang sensitif terhadap ekonomi seperti material (.SPLRCM), dan smallcaps (.RUT). Indeks Transportasi Dow (.DJT), yang secara luas dianggap sebagai barometer ekonomi, melonjak 2,9 persen.
Para investor menjalani sesi yang bergejolak, antara optimisme atas stimulus dan kehati-hatian seputar konsentrasi pasar di sekitar beberapa saham teknologi.
Aksi jual beberapa saham teknologi berkapitalisasi besar dan saham teknologi, yang mengalami kenaikan sangat tinggi dalam beberapa minggu terakhir, membuat pasar rentan terhadap perubahan tajam.
Presiden AS Donald Trump mengatakan ia tidak berpikir untuk memperpanjang batas waktu 9 Juli bagi negara-negara untuk merundingkan perjanjian perdagangan dengan AS. Ini menjadi kabar yang memberikan angin segar bagi investor, meredakan kekhawatiran akan ketidakpastian yang berkepanjangan.
Disahkannya paket pajak Trump oleh DPR AS membuat para investor mempertimbangkan efek stimulatif RUU tersebut dibandingkan dengan biayanya yang mencapai triliunan dolar.
Saham Tesla terpukul oleh pertengkaran baru antara CEO Elon Musk dan Trump, sementara data ekonomi mendukung sikap sabar bank sentral AS terhadap penurunan suku bunga.
Tesla (TSLA.O), turun 5,4 persen setelah Trump mengancam akan memotong subsidi miliaran dolar yang diterima perusahaan Musk tersebut. Ini terjadi setelah Musk memgktitisi pemotongan pajak dan RUU belanja Trump yang luas.
Data menunjukkan lowongan pekerjaan di AS meningkat secara tak terduga pada bulan Mei, menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja meskipun terjadi ketidakpastian perdagangan dan ekonomi.
Obligasi pemerintah AS turun sebagai respons, mendorong imbal hasil 2 tahun ke level tertinggi hampir dalam satu minggu.
Sebelumnya pada hari itu, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali rencana bank sentral AS untuk menunggu dan mempelajari lebih lanjut tentang dampak tarif terhadap inflasi sebelum menurunkan suku bunga.
Powell masih tidak menghiraukan tuntutan Trump untuk pemotongan suku bunga segera dan dalam.
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan PMI manufaktur AS naik ke 49,0 bulan lalu dari level terendah enam bulan sebesar 48,5 pada bulan Mei, sedikit di atas perkiraan ekonom sebesar 48,8.
Fokus pasar sekarang beralih ke laporan penggajian nonpertanian hari Kamis. Kemudian berdasarkan data London Stock Exchange (LSEG) pasar uang memperkirakan kemungkinan 21,2 persen untuk penurunan suku bunga pada bulan Juli dan melihat penurunan sekitar 64 basis poin pada akhir tahun ini.
Saham operator kasino yang berbasis di AS naik setelah Macau melaporkan kenaikan pendapatan perjudian pada bulan Juni. Wynn Resorts (WYNN.O), Las Vegas Sands (LVS.N), dan MGM Resorts International (MGM.N), masing-masing mengalami kenaikan lebih dari 7 persen.