Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, bicara soal kejujuran dan integritas di tengah masifnya perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) saat ini. Kemajuan teknologi, menurut Yovie, saat ini merambah ke berbagai sektor, termasuk ekonomi kreatif seperti musik.
Namun, ada satu "kecanggihan" utama yang tidak akan pernah bisa digantikan oleh mesin secanggih apa pun, yaitu integritas dan kejujuran.
"Digitalisasi itu penting. Tapi sebuah kecanggihan yang tidak bisa kita pinggirkan, itu kecanggihan integritas, kecanggihan kejujuran," kata Yovie dalam sebuah kunjungan kerja di Malang, belum lama ini.
Bagi Yovie, perkembangan teknologi sering melaju lebih cepat dari kemampuan manusia untuk meregulasinya. Sebagai contoh, kemunculan AI yang pesat membuat banyak regulasi yang ada menjadi gagap dan tertinggal.
"Teknologi bisa saja enggak sempurna, berubah seiring perkembangan zaman. AI seperti ini, teknologi maju, tiga tahun regulasi enggak bisa kejar," jelasnya.
Oleh karena itu, di mata Yovie, berharap penuh pada sistem digital tanpa diimbangi oleh integritas para pelakunya adalah langkah yang rapuh.
"Maka itu (kejujuran dan integritas) lebih penting dari kemajuan teknologi apa pun itu," tuturnya.
Yovie yakin bahwa para insan kreatif di industri musik punya koneksi batin yang kuat dengan karya-karyanya.
"Tapi kalau soal integritas, saya rasa di hati orang yang punya kesenian tinggi, di hati orang kreatif, saya yakin menyimpan hal itu. Karena kita menyimpan pertanggungjawaban terhadap karya kita," tutur Yovie.
Yovie mengingatkan bahwa di tengah kemajuan zaman, seorang seniman harus tetap bertindak jujur dalam berkarya.
"Jadi kejujuran adalah hal yang penting dalam berkarya," tutupnya.