REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) PT Gudang Garam Tbk beredar dan menjadi viral di media sosial pada Sabtu (6/9/2025) hingga Ahad (7/9/2025). Di tengah berembusnya kabar tersebut, perusahaan berkode emiten GGRM itu mencatatkan penurunan laba yang drastis pada semester I 2025.
Republika telah mencoba menghubungi pihak perusahaan pada Ahad (7/9/2025) untuk mengonfirmasi kabar PHK massal tersebut. Namun, hingga Ahad malam, belum ada keterangan yang disampaikan pihak perusahaan.
Menilik laporan keuangan PT Gudang Garam, laba perusahaan tercatat ambles lebih dari 80 persen per 30 Juni 2025. Mengutip data dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Gudang Garam membukukan laba bersih per Juni 2025 sebesar Rp120,25 miliar. Angka tersebut anjlok sekitar 87 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp925,52 miliar.
Penurunan laba bersih terjadi seiring menurunnya pendapatan serta masih besarnya beban utang perusahaan.
Pada akhir semester I 2025, pendapatan Gudang Garam mencapai Rp44,37 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp50,02 triliun.
Laba bruto perusahaan juga turun menjadi Rp3,79 triliun per 30 Juni 2025 dari Rp5,07 triliun pada 30 Juni 2024. Laba sebelum pajak tercatat menurun menjadi Rp294,37 miliar per 30 Juni 2025 dari Rp1,25 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Setelah dikurangi pajak sebesar Rp174,12 miliar, laba bersih perusahaan menjadi Rp120,25 miliar.
Dari sisi utang, Gudang Garam mencatat total liabilitas per 30 Juni 2025 sebesar Rp18,72 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp23,02 triliun. Namun, angka tersebut didominasi liabilitas jangka pendek senilai Rp16,67 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang mencapai Rp2,05 triliun.
Utang bank jangka pendek tercatat Rp 5,21 triliun. Rinciannya, dari Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp803,45 miliar, Bank Mandiri Rp436,40 miliar, dan Bank Negara Indonesia (BNI) Rp3,97 triliun. Angka utang bank jangka pendek per 30 Juni 2025 itu turun dari level Rp9,38 triliun per 31 Desember 2024.
Sebelumnya beredar video di media sosial mengenai PHK massal di pabrik rokok PT Gudang Garam, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Video berdurasi 1 menit 17 detik itu memperlihatkan puluhan karyawan berjabat tangan penuh haru dan isak tangis saat perpisahan. Sejumlah pegawai tampak mengenakan kemeja dengan bordiran logo khas Gudang Garam di saku kemeja.
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menanggapi kabar tersebut. Ia menyebut akan terlebih dahulu memverifikasi informasi itu. “Kami baru dapat kabar telah terjadi PHK buruh di PT Gudang Garam. Kami akan cek dulu,” ujar Said dalam pernyataannya, Sabtu (6/9/2025).
Ia menilai, jika benar hal itu terjadi, kondisi tersebut menunjukkan lemahnya daya beli masyarakat yang berdampak pada menurunnya produksi industri rokok.