
Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) resmi meluncurkan program hilirisasi hasil riset melalui agenda Kampus Berdampak dengan mengangkat tema Teknologi Tepat Guna Alat Ekstraksi Gambir & Minyak Atsiri. Kegiatan ini berlangsung di Kenagarian Kambang Utara, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat, bekerja sama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kambang.
Rektor Uhamka, Gunawan Suryoputro menekankan pentingnya sinergi lintas pihak dalam memperkuat riset yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Kolaborasi dengan PC Muhammadiyah Kambang serta dukungan pemerintah dan masyarakat sangat berarti. Hilirisasi teknologi tepat guna untuk pengolahan gambir dan nilam ini diharapkan menjadi motor inovasi sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (27/8).
Di tempat yang sama, Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, turut mengapresiasi langkah Uhamka yang dianggap selaras dengan program pembangunan daerah.
“Potensi gambir di Pesisir Selatan sangat besar. Hilirisasi melalui teknologi modern ini menjadi langkah penting agar nilai tambah produk meningkat dan ekonomi masyarakat dapat lebih sejahtera,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua UPT HKI Uhamka, Hendy Saryanto, menekankan bahwa program ini tidak hanya berbasis riset, tetapi juga diarahkan pada ketahanan pangan dan penguatan ekonomi masyarakat.
“Melalui program hilirisasi yang mendukung kebijakan pemerintah, kami berupaya menghadirkan inovasi yang dapat diakses masyarakat. Insya Allah, dengan kerja sama berbagai pihak, pengelolaan gambir dan minyak atsiri akan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan,” jelasnya.
Peluncuran ini menjadi tonggak awal implementasi hasil penelitian Uhamka di sektor perkebunan dan industri herbal. Teknologi tepat guna alat ekstraksi yang diperkenalkan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi produksi gambir dan nilam, dua komoditas unggulan daerah yang selama ini belum optimal dimanfaatkan.
Dengan dukungan akademisi, pemerintah daerah, organisasi masyarakat, serta mitra internasional, Uhamka optimistis program Kampus Berdampak ini akan menjadi model hilirisasi riset yang tidak hanya memperkuat inovasi, tetapi juga menjembatani kebutuhan nyata masyarakat dengan solusi ilmiah yang berkelanjutan. (E-3)