
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan insentif untuk program Low Cost Green Car (LCGC) akan tetap berlanjut hingga 2031. Hal ini dikatakan usai bertemu dengan produsen mobil jepang, Daihatsu Motor Company, yang juga tengah mengembangkan kendaraan elektrifikasi.
"Terkait insentif, saat ini pemerintah sudah memberikan insentif untuk kendaraan elektrifikasi. Namun, dalam masa transisi ini, perusahaan mengusulkan agar program LCGC tetap diperpanjang," ujar Agus di Pavilion Indonesia, World Expo 2025 Osaka, Jepang, Kamis (11/7).
"Jadi, permintaan agar LCGC tetap dipertahankan selama transisi menuju produksi elektrifikasi cukup masuk akal," lanjutnya.
Dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 36 Tahun 2021, disebutkan bahwa Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) mobil LCGC dikenakan sebesar 3 persen.

Penjualan mobil LCGC sepanjang 2024 mengalami penurunan yang signifikan,. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, total penjualan mobil LCGC 2024 sebanyak 176.766 unit, turun 13,64 persen (year on year/yoy) mencapai 204.705 unit.
Dari total tersebut, merek LCGC pabrikan mobil asal Jepang, Daihatsu Sigra masih memimpin dengan penjualan terbanyak mencapai 54.709 unit, melanjutkan trennya selama 3 tahun sebelumnya atau sejak 2021.
Honda Brio menempati posisi kedua dengan akumulasi total penjualan mencapai 45.483 unit, tetapi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai 52.792 unit.
Di posisi ketiga dan keempat masing-masing dipegang oleh Toyota Calya dan Agya dengan total penjualan sebanyak 39.909 unit dan 19.254 unit. Diposisi akhir ada Daihatsu Ayla dengan penjualan sebanyak 17.456 unit.