
SIAPA sangka, kamar kecil di pesawat ternyata menyimpan potensi besar bagi kesehatan global. Limbah yang keluar dari toilet pesawat diperkirakan bisa menjadi alat penting untuk memantau penyebaran bakteri berbahaya yang kebal obat atau superbug. Para ilmuwan menyebut air buangan dari pesawat berpotensi menjadi sumber informasi penting terkait pergerakan patogen resistansi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR) lintas batas negara, seperti dilansir dari Pop Science, Minggu (7/9).
Patogen yang kebal obat ini dikhawatirkan berkembang menjadi superbug, ancaman yang bisa memicu kematian massal. Hasil riset terbaru bahkan memperkirakan hingga 50 juta korban jiwa setiap tahun, angka yang lebih tinggi dibandingkan prediksi kematian akibat kanker.
Perjalanan udara internasional dinilai mempercepat penyebaran superbug ke seluruh dunia. “Pesawat bisa menjadi vektor global superbug. Dengan menganalisis air limbahnya, kita bisa tahu bagaimana patogen ini berpindah antarnegara,” kata tim peneliti internasional.
Cara Murah dan Efisien
Pengolahan sampel limbah pesawat dianggap sebagai strategi pemantauan yang praktis sekaligus hemat biaya. Metode ini memungkinkan analisis kesehatan global secara real-time tanpa perlu melibatkan prosedur invasif. Dengan hanya mengambil sampel dari toilet pesawat, otoritas kesehatan bisa memperoleh gambaran epidemiologi global secara instan. Teknologi penyaringan molekuler modern memungkinkan para ahli meneliti struktur genetik superbug secara detail.
“Bayangkan, setiap pesawat internasional mendarat bisa menjadi titik pemeriksaan global. Dari sini kita bisa mengetahui risiko wabah sebelum menyebar di daratan,” tulis laporan penelitian tersebut.
Dalam uji awal, tim ilmuwan berfokus pada 44 penerbangan yang sebagian besar berasal dari sembilan negara di berbagai benua. Dari analisis tersebut, tim menemukan keberadaan bakteri berbahaya seperti Salmonella dan Staphylococcus aureus.
Lebih mengejutkan lagi, lima dari sembilan superbug prioritas tinggi muncul di seluruh sampel penerbangan. Temuan lain ialah keberadaan sebuah gen khusus yang membuat bakteri mampu bertahan meski diberi antibiotik paling kuat yang tersedia saat ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa toilet pesawat bisa dijadikan dasar sistem peringatan dini terhadap ancaman penyakit global. Ecoscientist Yawen Liu menegaskan bahwa pengawasan di pintu masuk internasional menjadi langkah kunci dalam mencegah penyebaran AMR.
Manfaat terbesar dari sistem ini adalah kemampuannya menemukan gen resistan lebih cepat daripada laporan berbasis pasien yang biasanya terlambat. Dengan informasi ini, otoritas kesehatan bisa segera mengambil langkah mitigasi sebelum penyakit benar-benar menyebar di suatu wilayah. Metode ini bukan hanya lebih cepat, tetapi juga memberikan gambaran pergerakan patogen secara dinamis di level internasional. (H-4)